Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Kisah Museum Perlawanan Jugun Ianfu

DUA museum didirikan di Korea Selatan untuk merekam setiap fakta tentang perbudakan seksual yang dialami perempuan-perempuan Korea oleh pasukan militer Jepang pada masa Perang Dunia Kedua. Kisah para comfort women atau di Indonesia dikenal sebagai jugun ianfu tersebut disajikan tanpa tedeng aling-aling. Hal itu membuat masyarakat Korea Selatan sadar dan lalu ikut bergabung dengan korban jugun ianfu Korea yang masih hidup melakukan aksi setiap Rabu siang di depan Kedutaan Besar Jepang. Pertengahan November 2014, Tempo berkesempatan mengunjungi museum itu dan bertemu dengan fotografer lepas Ahn Sehong, yang potretnya tentang para jugun ianfu di seluruh Pasifik banyak dipamerkan di museum tersebut.

19 Januari 2015 | 00.00 WIB

Kisah Museum Perlawanan Jugun Ianfu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Der-der-der…." Terdengar bunyi rentetan tembakan beruntun ditingkahi suara derap kaki mirip pasukan tentara berjalan bergegas. Bunyi rentetan tembakan itu menggambarkan situasi perang. Pengunjung Museum Perang dan Hak Asasi Manusia di Distrik Mapo-gu, Seoul, Korea Selatan, seolah-olah disadarkan atas tujuan kunjungan mereka ke museum ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus