Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kondisi yang Membuat Ibu Hamil harus Menjalani Induksi Persalinan

Dalam situasi tertentu, tanda persalinan tidak muncul juga sehingga ibu hamil harus mendapatkan induksi.

4 September 2019 | 19.30 WIB

Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kondisi normal, bayi akan lahir ke dunia melalui vagina tak lama setelah ibu hamil mengalami tanda-tanda mau melahirkan. Namun dalam situasi tertentu, tanda itu tidak muncul juga sehingga ibu hamil harus mendapatkan induksi persalinan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Induksi adalah cara yang dipilih oleh dokter untuk merangsang ibu hamil agar mengalami kontraksi. Meski demikian, Anda sebaiknya tidak melakukan induksi persalinan sebelum kehamilan mencapai 39 minggu, kecuali ada faktor medis yang melatarbelakanginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak pertimbangan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan induksi persalinan ini, mulai dari faktor medis hingga nonmedis. Faktor nonmedis, misalnya rumah Anda yang terlalu jauh dari rumah sakit sehingga terlalu berbahaya jika Anda mulas sewaktu-waktu dan tidak ada tenaga medis di sisi Anda.

Sementara faktor medis dapat berupa adanya komplikasi yang membahayakan nyawa ibu, janin, atau keduanya, misalnya ibu hamil mengalami preeklampsia, diabetes, diabetes gestasional, volume air ketuban menipis atau terinfeksi, hingga pecah ketuban yang tidak disertai dengan rasa mulas.

Jika usia kehamilan Anda sudah berusia 42 minggu, namun belum ada tanda-tanda mau melahirkan, induksi persalinan juga bisa dilakukan.

Tanda-tanda mau melahirkan itu sendiri, antara lain:

1. Kontraksi yang konsisten

Kontraksi terasa seperti saat menstruasi atau rasa sakit di punggung bagian bawah. Di awal kontraksi, rasa sakit ini bisa muncul per 20-30 menit sekali, tapi akan makin intens dengan jeda yang makin sebentar jika bukaan lahir Anda sudah semakin besar (misalnya per 3-5 menit).

2. Muncul lendir darah

lendir darah menandakan leher rahim mulai rileks dan siap untuk dilalui bayi saat persalinan, namun tidak semua ibu hamil mengalami tanda ini.

3. Anda bisa bernapas lagi

Anda bisa bernapas bebas menandakan kantong janin tidak lagi menekan diafragma karena sudah mulai memasuki panggul.

4. Pecah ketuban

Tanda pecah ketuban adalah mengucurnya air bening dari vagina Anda.

5. Merasa bugar

Ini merupakan kebalikan dari gejala kehamilan di mana Anda ingin selalu beristirahat.

SEHATQ.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus