Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kronologis Siswi SMK Bekasi Korban Kekerasan Teman dan Senior

Kekerasan berawal dari tantangan berkelahi di sebuah warung kopi sepulang sekolah.

22 Agustus 2019 | 07.52 WIB

Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Seorang siswi SMK swasta di Bekasi Timur, Kota Bekasi menjadi korban kekerasan fisik oleh senior dan alumni sekolahnya pada Rabu, 14 Agustus 2019 lalu. Usai kejadian, korban GL, yang masih duduk di bangku kelas X itu enggan bersekolah lagi karena trauma dan takut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Peristiwa kekerasan fisik ini direkam menggunakan telepon genggam dan menyebar atau viral. Dalam rekaman yang didapatkan Tempo, pelaku kekerasan tiga orang. Satu memakai seragam sekolah yang merupakan seniornya, dua lagi pakaian bebas merupakan alumni sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ali Sadikin, 44 tahun, orang tua korban, mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota. Tiga orang terlapor adalah A, P, dan D. "Berharap segera ada penindakan, supaya tidak ada kejadian lagi," ujar Ali di rumahnya, Bekasi Utara, Rabu 21 Agustus 2019.

Dalam laporannya, Ali bercerita peristiwa bermula ketika anaknya pulang sekolah. Dia diajak ke sebuah warung kopi oleh temannya AL. Sampai di warung itu, GL bertemu dengan tiga orang pelaku A, P, dan D. Ketiganya mengajak korban ke sebuah taman yang terdapat polder di Jalan Irigasi. "Ditantang berkelahi," ujar Ali.

Korban menolak tapi ketiga pelaku mempersekusi. Korban awalnya ditendang bagian dada, lalu dipukul pakai sandal, dan pakai tangan kosong di wajah. Ali menyebut, akibat kekerasan itu, anaknya menderita luka lebam di dada dan punggung. "Waktu pulang enggak ngaku, cuma penampilannya acak-acakan," kata Ali.

Ia mengatakan, selama lima hari, GL tampak murung, enggan sekolah. Bahkan setiap malam kerap mengigau dan terlihat ketakutan. Menurut dia, GL enggan bercerita peristiwa yang menimpanya.

Kekerasan baru terungkap setelah video beredar di masyarakat. Ali melihat dari ponsel tetangganya. "Saya tanya dan ternyata benar, kemudian langsung lapor polisi," ucap Ali.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus