Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Astra Motor atau TAM menargetkan penjualan Toyota Calya terbaru sebanyak 5.000 hingga 5.300 unit per bulan. Target itu dianggap cukup realistis mengingat market mobil murah dengan konfigurasi tujuh penumpang memiliki pangsa besar di Indonesia.
"Kami harapkan kenaikannya bisa sampai 10 persen. Jadi kira-kira 5.000 hingga 5.300 unit per bulan,"kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor atau TAM di Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.
Persentase 10 persen itu, kata Anton dihitung dari rata-rata penjualan Calya model sebelumnya yang berkisar antara 4.500 unit hingga 5.000 unit per bulan.
Oleh karena itu, dia optimistis target itu bisa tercapai, terlebih pangsa pasar mobil dengan konfigurasi tujuh penumpang masih tinggi di bandingkan mobil dengan kapasitas lima penumpang di segmen Low Cost Green Car atau LCGC.
Seperti diketahui TAM juga menyediakan Toyota Agya dalam line up mobil LCGC di Tanah Air. "Market mobil seven seater (tujuh penumpang) memang lebih besar peminatnya," ujarnya.
Anton juga mengklaim bahwa segmen LCGC menguasai sekitar 20 persen market share penjualan produk Toyota, begitu pun untuk total market LCGC di Indonesia. Nah, angka itu tentunya datang dari Toyota Calya dan Toyota Agya.
"Jadi kalau kita gabung, Calya dan Agya kira-kira 6.500 unit. Ya, kisarannya lebih dari 20 persen lah. Segmen pasar LCGC juga sekitar 20 persen dari total market,"ucap Anton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini