Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ledakan Gudang Peluru Pernah Terjadi Pada 1984, 2014, dan 2024, Dua di Antaranya di Bulan Maret, Begini Kejadiannya

Ledakan gudang peluru seperti yang terjadi di Ciangsana kemarin pernah terjadi di Tanjung Priok dan Cilandak. Begini masing-masing kejadiannya.

1 April 2024 | 11.01 WIB

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Perbesar
Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan gudang peluru di Indonesia sudah terjadi sejak 40 tahun lalu, pada 20 Oktober 1984 di Cilandak yang disusul dua kejadian besar lainnya pada 5 Maret 2014 di Tanjung Priok dan terakhir pada 30 Maret 2024 di Ciangsana, Cibubur. Berikut rincian peristiwanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gudang Amunisi Cilandak (1984)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 29 Oktober 1984, ledakan gudang peluru terjadi di gudang peluru milik Korps Marinir Angkatan Laut (AK) TNI AL, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Dikutip Majalah Tempo edisi 3 November 1984, kompleks ini memiliki enam gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam kebutuhan militer, seperti peluru tembak, bom, ranjau, dan granat. Selain itu, gudang amunisi juga menyimpan ranjau tank dan peluru roket.

Ledakan ini membuat kerusakan pada kaca rumah, langit eternit, dan lampu neon. Bahkan, peluru dalam ledakan ini menyasar ke Rumah Sakit Fatmawati yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat bencana. Akibatnya, rumah sakit mengalami percikan kecil kebakaran, tetapi masih bisa dipadamkan.

Kejadian ini menghabiskan 2.000 ton amunisi yang terdiri dari peluru roket BM-14 (Rusia), howitzer 122 milimeter, mortir, granat, dan lainnya. Selain itu, terdapat pula korban luka dan dua korban tewas di Rumah Sakit Pertamina. Sementara itu, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tercatat ada 11 orang terluka dan 6 tewas akibat dari ledakan ini. Kejadian ini diduga terjadi karena peluru mortir 80 milimeter buatan Yugoslavia yang memakai mesiu cair.

Gudang Amunisi Tanjung Priok (2014)

Ledakan ini terjadi di gudang amunisi milik Markas Komando Pasukan Katak atau Kopaska di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 5 Maret 2014, sekitar pukul 10.30. Ledakan ini membuat orang yang berada di dekat lokasi lari kocar-kacir. 

“Ledakannya terjadi sampai tiga kali,”  kata Hasanudin, saksi mata yang sedang bekerja di dekat lokasi kejadian, pada 5 Maret 2014.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati mengungkapkan, total korban ledakan gudang amunisi, senjata, dan bahan peledak ini mencapai 87 orang. Dari puluhan korban tersebut, satu korban meninggal dan 86 lain dirawat di lima rumah sakit berbeda di Jakarta. Satu korban tersebut tewas tersebut adalah Sersan Satu Imam Syafi'i dari kesatuan Fasilitas Perbaikan dan Pemeliharaan Pangkalan Utama Angkatan Laut III Jakarta.

Gudang Amunisi Ciangsana (2024)

Ledakan gudang peluru terbaru terjadi di daerah Bekasi milik Kodam Jaya yang terasa hingga perkampungan dan perumahan Gunung Putri Bogor pada 30 Maret 2024. Polsek Gunung Putri turut membantu evakuasi warga yang terdampak ledakan. Menurut keterangan polisi, ledakan terjadi hingga tiga kali dan getaran ledakan terasa sampai beberapa kilometer dari lokasi. 

“Kejadiannya jelang berbuka dan saat warga berbuka puasa. Warga di wilayah Gunung putri dikejutkan oleh serangkaian ledakan yang berasal dari Bunker Gudang Peluru milik Kodam Jaya. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan disusul dengan ledakan kedua saat azan maghrib pukul 18.05 WIB serta ledakan ketiga sekitar pukul 18.15 WIB,” jelas Kapolsek Gunungputri, AKP Didin Komarudin, pada 30 Maret 2024.

Lebih lanjut, Didin mengatakan, menurut keterangan saksi Sukanta Lesmana selalu ketua BPD Desa Ciangsana, ledakan berlangsung beruntun dan tidak berhenti yang diduga ada delapan bunker meledak. Selain itu, dampak dari ledakan gudang peluru ini juga merambah ke perumahan kota wisata cluster Nebraska, Visalia, Missipi, dan Miami.

RACHEL FARAHDIBA R  | FATHUR RACHMAN | KHAIRUL ANAM | ISTMAN M.P. | MAHFUZULLOH AL MURTADHO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus