Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Lokalisasi Saritem Diubah jadi Kampung Kreatif Islami

Rumah warga Saritem akan dihias dengan lukisan kaligrafi.

16 Juni 2016 | 16.48 WIB

Rumah bordil tiga lantai merangkap rumah tinggal terlihat disegel dengan garis polisi di kawasan lokalisasi Saritem Bandung, Jawa Barat, 25 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Rumah bordil tiga lantai merangkap rumah tinggal terlihat disegel dengan garis polisi di kawasan lokalisasi Saritem Bandung, Jawa Barat, 25 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung berencana menghapus image buruk jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir yang dikenal sebagai tempat lokalisasi prostitusi. Camat Andir, Nofidi Ekaputera mengatakan, rencananya kawasan Jalan Saritem akan diubah sebagai kampung kreatif berkonsep Islami.

"Selama ini orang tahunya Saritem kan sebagai tempat prostitusi. Kami ingin memutus semua image itu menjadi kampung kreatif dengan konsep islami," kata Nofidi di Balai Kota Bandung, Kamis, 16 Juni 2016.

Nofidi menjelaskan konsep islami yang dimaksud. Menurut dia yang paling menonjol adalah rencana melukis dinding-dinding rumah warga dengan mural kaligrafi. Bukan potongan ayat suci Al Quran, kaligrafi tersebut adalah tulisan-tulisan berisi pesan dan imbauan agar menghindari kemaksiatan. Mural-mural kaligrafi itu bakal mulai digambar pada tanggal 18 Juni 2016 mendatang pada kegiatan Saritem Mural Art Festival 2016.

Rencana mengubah citra Saritem, menurut Nofidin, berasal ide dari masyarakat sekitar. "Masyarakat sudah jenuh dan resah dengan situasi Saritem," jelasnya.

Dari segi perekonomian, Nofidi mengatakan, bakal dihadirkan industri-industri kecil kreatif yang akan dikembangkan warga Saritem. Misalnya, pembuatan kaos, batik, dan kuliner. Dia berharap industri kecil tersebut bisa menjadi pendapatan baru para warga Saritem sehingga tak lagi bergantung pada dunia prostitusi.

Tidak hanya membuat produksinya saja, Pemkot Bandung telah berkomitmen untuk memasarkan hasil-hasil produksi kecil kreatif warga Saritem nantinya. Barang-barang tersebut akan dijual di Pasar Baru. "Nggak cuma ke Pasar Baru, kami rencanakan ada paket tur juga ke Saritem. Jadi kalau ada turis datang dialihkan ke Saritem lihat mural kaligrafi, juga bisa beli produk kreatif warga," tuturnya.

Nofidi optimistis situasi dan motivasi warga yang telah merubah Saritem bisa mengikis para pelaku prostitusi sehingga lambat laun betul-betul hilang. "Syukur kalau mereka bisa bertobat, tapi paling tidak mereka akan risih dan sadar," tandasnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zed abidien

Zed abidien

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus