Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Selasa pagi, 12 April 2017, ini dikejutkan sebuah berita bahwa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali diteror. Teror kali ini berupa penyerangan fisik. Wajah Novel disiram air keras oleh seseorang setelah salat subuh berjamaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat. Contohnya, antara lain larutan asam sulfat yang dipakai untuk aki kendaraan bermotor, dan asam klorida untuk membersihkan permukaan logam. Bila air keras mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat.
Seperti disebutkan ahli kecantikan dari Jakarta, Dr Farmanina MAAM, biasanya air keras yang mengenai kulit akan meninggalkan scar atau bekas luka. “Efeknya tergantung jenis air keras, kadar dan luasan yang terkena,” ujarnya yang dihubungi TEMPO tadi pagi.
Disebutkan juga bahwa air keras ini biasanya menimbulkan luka bakar. Penyembuhannya pun tergantung derajat luka bakarnya.
Jika hanya memerah, belum timbul bula (gelembung pada kulit yang berisi cairan), dan luasnya tidak sampai lima persen dari luas tubuh, artinya tidak begitu mengkhawatirkan. “Biasanya dua sampai tiga minggu sudah baik,” kata sosok yang akrab disapa Nina ini.
“Jika timbul bula, proses kesembuhan biasanya sekitar tiga sampai lima minggu,” kata Nina.
Kalau parah harus masuk ruangan khusus, karena takut ada infeksi. Untuk diketahui, bahwa kulit adalah bagian tubuh terluar, salah satu fungsinya untuk melindungi tubuh dari kuman, sinar matahari dan lain sebagainya.
Jika kulitnya terbakar, maka proteksi tubuh akan menurun, sehingga mudah terinfeksi. “Kalau tidak ditempatkan di ruang khusus bisa fatal akibatnya,” kata dia.
SUSAN
Baca juga :
8 Pekerjaan Unik tapi Nyata, Anda Berminat?
Trik Cantik 5 Menit dari Para Ahli
Anak Muda Tak Sadar Pelupa Itu Gejala Penyakit Serius
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini