Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seekor ular sanca memakan Akbar, petani sawit di Desa Salubiro, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada Senin, 27 Maret 2017. Warga membedah perut ular piton sepanjang tujuh meter untuk mengeluarkan jasad Akbar.
Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat menjelaskan ular jenis Phyton reticulatus itu sedang dalam posisi berburu mangsa.
“Ini terbukti si ular makan manusia karena kelaparan, jika tidak sedang berburu atau kelaparan, korban hanya akan disakiti atau dibunuh lalu ditinggal oleh ular,” kata Aji melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 30 Maret 2017.
Baca juga:
Ular Terbesar di Dunia Ditangkap di Malaysia
Ular Masuk ke Dalam Rumah, Apa Sebabnya?
Ia menjelaskan makanan ular adalah makhluk berdarah panas atau dingin yang melewati area berburunya. Ular, kata dia, tidak bisa membedakan jenis makanan di alam, sehingga ular memburu mangsa yang terdekat.
Ia memperkirakan ular tersebut menggigit mangsa lalu membelitnya.
“Perlu cek visum lebih detail titik mana yang digigit pertama kali oleh ular,” kata Aji yang sejak kecil hingga dewasa menjadi anggota pramuka di Kwartir Daerah Yogyakarta.
Ia memperkitakan gigitan ular berada di kepala dan belitan akan langsung kena leher korban.
“Ini fatal.”
Sebaliknya, jika ular menggigit bagian kaki, korban tak memiliki kesempatan untuk mencari bantuan.
Ia menjelaskan sifat belitan ular piton semakin kencang jika mangsa bergerak dan berusaha melepaskan diri.
“Belitan seperti ikatan tali yang kencang,” ujar Aji yang menjadi penggagas dan penyelenggara Festival Petualang Nusantara.
Menurut dia, setiap sisik tubuh ular merasakan detak jantung dan nafas korban yang membuat belitan makin kencang.
Simak juga:
Kerja Bakti Lawan 'Teror' Ular Piton di Semarang
Polisi Temukan 40 Ular Piton di Kamar Hotel
Menurut Aji, sifat ular piton tidak makan korban yang masih hidup. Ular, kata dia, menelan korban mangsanya perlahan-lahan dan membutuhkan waktu 4-5 jam hingga semua tubuhnya masuk ke dalam perut.
“Ular akan diam kelelahan menelan setelah berhasil makan mangsa yang ukurannya jauh lebih besar dari badannya,” ujar Aji yang pernah menjadi anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Tingkat Nasional (DKN).
ARKHELAUS W
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini