Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Marak Beredar Oli Palsu Merek Terkenal, Cara Mudah Membedakannya

Dengan mengedarkan oli palsu, para pelaku bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah setiap sebulan.

24 Januari 2018 | 15.53 WIB

Mereka memproduksi oli palsu menggunakan bahan baku dari oli bekas dicampur bahan kimia lalu diberi pewarna.
Perbesar
Mereka memproduksi oli palsu menggunakan bahan baku dari oli bekas dicampur bahan kimia lalu diberi pewarna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menggerebek sebuah rumah yang dijadikan pabrik meracik oli palsu di Perumahan Bumi Bekasi Baru Jembatan 17, Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu. Yang mencengangkan, pelaku bisa meraup penjualan hingga ratusan juta per bulan. Pelaku mengemas oli palsu mirip dengan aslinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Mekanik Honda Berdikari Motor Tangerang Selatan Muhammad Fikri menjelaskan cara paling mudah membedakan antara oli asli dan palsu adalah dengan melihat kode produksi pabrikan dan kode satuan unit pada kemasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Lihat dari kemasannya. Kalau yang asli, ada kodenya di bagian tutup botol sama di bawahnya. Kodenya harus sama di tutup botol sama di bawahnya. Selain itu, di bagian bawah botol juga ada kode produksi pabrik,” ujar Fikri saat ditemui Tempo pada Rabu, 24 Januari 2018.

Fikri menambahkan, oli palsu biasanya hanya memiliki satu kode produksi atau tidak memiliki kode produksi sama sekali.

Menurutnya, cara lain untuk membedakan antara oli asli dan palsu adalah dengan melihat kekentalan cairan oli. Fikri menjelaskan, oli asli cenderung lebih cair ketimbang oli palsu, “Fisiknya juga beda, bedanya dari daya kekentalan, kalau yang asli itu lebih cair sedikit,” ucapnya.

Selain dari kekentalan cairan oli, kata Fikri, perbedaan juga dapat dilihat dari segi warna. Dia menambahkan, oli palsu cenderung berwarna gelap atau kehitaman, sedangkan oli asli akan berwarna agak kuning.

“Kalau warna yang asli lebih kekuningan, kalau yang palsu lebih hitam. Karena kalau oli palsu kan biasanya oli bekas yang disaring ulang terus disuling lagi supaya seperti baru,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus