Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Memugar Warisan Banua Niha

Setelah Nias diguncang gempa, Romo Johannes membantu rehabilitasi rumah adat. Banyak peninggalan jatuh ke tangan turis asing dan mengembara sampai ke New York.

31 Desember 2007 | 00.00 WIB

Memugar Warisan Banua Niha
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DARI benua kelahirannya yang jauh, Eropa, pastor 66 tahun itu berkhidmat di rantau aksa di timur, Banua Niha—”nama bumi” untuk Pulau Nias, Sumatera Utara. Tak terbayangkan nasib pusaka di pulau hombo batu itu tanpa kehadiran Pastor Johannes M. Hämmerle, biasa dipanggil Romo Johannes. Selama bertahun-tahun, ”gembala” kelahiran Schwarzwald, Jerman, ini mengumpulkan peninggalan megalit, mempertahankan rumah adat, sekaligus menulis sejarah Nias.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus