Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PETANG menyapu perbukitan Sudan, Matang Kumbang, Bireuen, Senin pekan lalu. Angin laut menusuk sumsum, awan di bukit kian tebal. Dari balik pohon pinang, lamat-lamat terdengar suara rintihan. Letnan Dua Karno kontan bergerak mendekati arah suara. Ia terperanjat bukan kepalang melihat seorang anak buahnya tersungkur bersimbah darah. Tergesa-gesa Karno membopong tubuh besar bawahannya itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo