Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERISTIWA sembilan belas tahun silam masih membekas dalam ingatan Sofjan Wanandi. Pemilik kelompok usaha Gemala ini bertemu dengan Wang Daohan, Wali Kota Shanghai, di Cina. Perasaannya campur aduk antara senang dan deg-degan. Gembira lantaran bisa mengutarakan niatnya berinvestasi di Negeri Tirai Bambu. Tapi ia juga waswas karena saat masih kuliah di Universitas Indonesia, aktivis angkatan 66 itu kerap mendemo kedutaan Tiongkok di Jakarta. ”Ternyata sambutannya positif. Dia siap menyediakan tanah untuk pabrik seberapa pun luasnya,” katanya kepada Tempo di Jakarta pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo