Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Banner raksasa karya Taring Padi memicu kontroversi di pameran seni Documenta
Karya Taring Padi diprotes otoritas Jerman karena dianggap anti-Semitis.
Mengapa banner rakasasa itu dianggap membangun stereotipe buruk terhadap kaum Yahudi?
PARA seniman peserta Documenta dan beberapa warga Kassel, Jerman, berkumpul di Friedrichsplatz di depan Documenta Halle, Senin, 20 Juni lalu, untuk menyaksikan penutupan banner raksasa karya kolektif asal Yogyakarta, Taring Padi, dengan kain hitam. Karya spanduk berjudul People’s Justice yang diciptakan pada 2002 ini diprotes otoritas Jerman karena mengandung citra visual yang dianggap anti-Semitis atau membangun stereotipe buruk terhadap kaum Yahudi. Dalam konteks masyarakat Jerman dengan sejarah gelapnya, gambar semacam itu sulit termaafkan. Apalagi beberapa minggu sebelum Documenta 15 dibuka, perdebatan tentang isu anti-Semit sudah cukup panas. Sehari sesudah peristiwa itu, spanduk tersebut akhirnya dilepas, bahkan para seniman ikut mengangkut figur wayang kardus hasil lokakarya bersama warga Kassel yang tadinya terpasang di area bawahnya. Perdebatan tentang hal ini menyebar luas di berbagai kalangan, yang semua menuntut jawaban dan penjelasan komprehensif dari seniman, kurator, dan komite penyelenggara Documenta sendiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo