Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Badannya sedikit kurus, tapi matanya bersinar. Kumisnya melentik ke atas. Badannya tegak dan sikapnya penuh keagungan, sehingga, walaupun beliau tidak mempedulikan lagi titel raden mas yang tersunting di hadapan namanya, namun masuknya ke dalam madjelis tetap membawa kebesaran dan kehormatan." Ini kata-kata Hamka tentang kesan yang dia dapat saat "berguru" kepada Hadji Oemar Said Tjokroaminoto di Yogyakarta pada 1924.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo