Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Menteri Anies: Dedikasi JS Badudu Luar Biasa

JS Badudu, kata Menteri Anies, meletakkan pondasi besar bagi pengembangan bahasa Indonesia.

14 Maret 2016 | 14.04 WIB

Jusuf Sjarif Badudu. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Perbesar
Jusuf Sjarif Badudu. Tempo/Dian Triyuli Handoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu, yang sangat dikenal dengan JS Badudu.

"Bangsa Indonesia sangat kehilangan tokoh Bahasa Indonesia JS Badudu, yang saya dengar kabarnya wafat Sabtu malam, 12 Maret 2016, waktu Indonesia," kata Menteri Anies yang mendengar kabar saat dirinya dalam perjalanan dari Bulgaria ke Dubai dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu malam.

Di Bulgaria Anies hadir sebagai pembicara dalam Konferensi UNESCO tentang Nilai Pemersatu, sementara di Dubai Mendikbud menjadi pembicara dalam Global Education Forum.

"Baru saja di konferensi UNESCO di Bulgaria saya bicara tentang Bahasa Indonesia sebagai salah satu simpul terkuat dalam persatuan bangsa, keputusan yang disepakati 17 tahun sebelum kemerdekaan. Dan saat pulang, justru mendengar kabar duka ini, berpulangnya tokoh bahasa kita. Saya sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga," ujarnya

Menurut Anies, dedikasi JS Badudu sangat luar biasa. "Bahasa Indonesia dulu bukanlah bahasa mayoritas, namun disepakati bersama menjadi bahasa pemersatu karena sifatnya yang egaliter. Namun sebenarnya Bahasa Indonesia saat itu tak sekaya berbagai bahasa lain yang sudah lebih mapan. JS Badudu berjuang secara gigih dan berjasa sangat besar dalam ikut membentuk fondasi Bahasa Indonesia dan mengembangkannya hingga seperti sekarang," ujar Anies.

"Pak Badudu sudah melakukan porsinya secara luar bisa. Kini bagian kita memperkaya bahasa Indonesia," kata Anies menambahkan.

JS Badudu meninggal dunia, Sabtu malam pukul 22.10 WIB karena sakit, dalam usia 89 tahun, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Tokoh bahasa Indonesia ini lahir di Gorontalo 19 Maret 1926.

Almarhum JS Badudu meninggalkan 9 anak, 9 menantu, 23 cucu, dan dua icit. Istri Almarhum istri, Eva Henriette Alma Koroh, sudah terlebih dahulu meninggal dunia pada 16 Januari 2016 lalu. Jenazah JS Badudu disemayamkan di rumah duka di Jalan Bukit Dago Selatan Nomor 27, Bandung sebelum dimakamkan.



JS Badudu adalah pakar bahasa Indonesia dan guru besar Linguistika di Universitas Padjajaran, Bandung. Dia pernah sangat dikenal saat membawakan acara Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI pada tahun 1974-1979.

Selain mengajar dan menulis berbagai artikel dan sejumlah buku yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, JS Badudu juga menyusun setidaknya empat kamus, yaitu: Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia terbitan 1975, Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001), dan Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia.

Ungkapan 'gunakan tata bahasa yang baik dan benar' adalah anjuran JS Badudu yang dikenal hingga saat ini.
ERWIN ZACHRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus