Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alya Nurshabrina berhasil memenangkan ajang kecantikan Miss Indonesia 2018. Wanita lulusan Universitas Parahyangan Bandung ini juga mendapatkan fast track untuk melakukan Beauty With A Purpose, proyek sosial yang akan dipresentasikan hingga ajang Miss World 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alya Nurshabrina mengatakan akan fokus memilih program dari kegiatan sosial yang telah dilakukan selama tujuh terakhir. Tapi tentunya atas dukungan dan restu dari Lilian Tanoesoedibjo, selaku founder Miss Indonesia Organization.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alya Nurshabrina perwakilan dari Jawa Barat usai dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2018 di Jakarta, 22 Februari 2018. Alsya Nurshabrina berhasil unggul dari 34 finalis dimana Alya mendapatkan kesempatan berkompetisi di ajang internasional Miss World 2018. TEMPO/Nurdiansah
"Kedepannya masih butuh pemikiran dan juga harus konsul dengan ibu (Liliana Tanoesoedibjo), tapi saya akan mencoba melihat dari apa yang saya lakukan selama tujuh tahun terakhir ini," ungkap Alya Nurshabrina, di MNC Studio, Jakarta Barat, Jumat, 23 Februari 2018.
Lebih lanjut wanita yang berusia 21 tahun ini menjelaskan bahwa dirinya kerap terlibat dalam berbagai aksi sosial di bidang lingkungan dan juga seni. Dia akan mencoba menggali hal yang bisa menarik kepedulian masyarakat pada dua hal tersebut melalui cara yang unik, meskipun belum terpikir bentuk programnya.
"Harapan saya, ingin memperkuat kesadaran melalui keaneragaman yang unik, misal dengan cara melukis, sebagai salah satu hal yang saya sukai dan berbagai seni lainnya," ujarnya.
Achintya Holte Nilsen (Miss Indonesia 2017) bersama Miss World 2017 Manushi Chhillar, menyematkan mahkota kepada Alya Nurshabrina perwakilan dari Jawa Barat usai dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2018 di Jakarta, 22 Februari 2018. TEMPO/Nurdiansah
Miss Indonesia 2018 terpilih Alya Nurshabrina memiliki beberapa catatan kegiatan sosial sejak beberapa tahun terakhir. Dia pernah menjadi relawan Sahabat Peduli Indonesia yang mengajarkan seni daur ulang sampah sekitar pantai Ngurbloat, Maluku Tenggara tahun 2017. Sebelumnya menjad relawan Chay Ya Nepal yang membangun gedung sekolah yang rubuh akibat gempa di Yamuda Danda, Nepal tahun 2016.