Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Petani penggarap lahan di kawasan Taman Pemakaman Umum atau TPU Rorotan kini mulai kehilangan mata pencaharian setelah lahan persawahan di lokasi itu kini jadi makam khusus jenazah Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Anggota saya kelompok Tani Maju, kena dampak karena memang tidak bisa bercocok tanam lagi, artinya sebagian tani kelompok saya hilang mata pencahariannya," kata Ketua Kelompok Tani Maju Rorotan Sirojuddin Abas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan, kurang lebih 28 orang petani yang kehilangan mata pencaharian. Sementara ada 6 orang yang sawahnya hilang total. Menurut Sirojuddin, enam orang itu selama ini menggarap lahan di areal pemakaman saja, sehingga ketika TPU Rorotan mulai dibangun mereka tak bisa lagi menggarap sawah.
Mereka pun kini beralih profesi menjadi buruh. "Ya selama ini mereka jadi kuli, serabutan," ujar dia.
Menurut Sirojuddin, sebenarnya para petani penggarap itu memahami bahwa lahan garapan itu milik Pemprov DKI. Karena kebutuhannya mendesak, yaitu untuk pemakaman jenazah Covid-19, mereka pun merelakan lahan tersebut diambil kembali oleh Pemprov DKI.
"Ya, kami sih berharap, Jakarta Utara ini kan salah satu lahan sawahnya yang terluas di DKI. Saya berharap kepada pemerintah setempat, tolonglah dibebaskan sebagian untuk jadi lahan abadi, karena biar bagaimana pun, khususnya Rorotan ini, awalnya itu rata-rata petani padi," katanya.
Kalau bisa jangan sampai dihilangkan begitu saja lahan-lahan subur ini. "Memang sih penting buat orang meninggal, buat pemakaman. Tapi bagi saya sendiri, yang hidup ini justru lebih penting," kata Sirojuddin.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan peruntukan lahan TPU Rorotan telah diperhitungkan secara bertahap agar tidak akan mengganggu persawahan di kawasan tersebut.
Luas areal lahan 8.000 meter persegi (m2) di Rorotan telah dimanfaatkan Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk menampung kurang lebih 1.500 petak makam jenazah pasien Covid-19.
"Ya memang ada lokasi milik pemprov yang digunakan untuk pemakaman bagi (pasien) Covid-19, termasuk yang di Rorotan ada 8.000 meter kurang lebih yang kami persiapkan secara bertahap," katanya.