Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMIN Priadi, 44 tahun, masih ingat betul rupa mobilnya pada 1980-an, saat dia kuliah tingkat pertama di Jakarta. Mitsubishi Lancer berbadan tak lagi standar. Ceper, dengan velg yang mencolok. Dengan kaca yang bening, tampak seuntai tasbih menggelayut pada batang spion dalam. Di dalam mobil juga tersedia sajadah. ”Tren gaulnya saat itu,” kata pengusaha properti di Jakarta ini. ”Si Boy banget,” dia menambahkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo