Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Lurah Krukut, Kota Depok, Jamaludin bicara wilayah kelurahan yang sedang dipimpinnya yang ikut viral bersama pemberitaan kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun. Seperti diketahui, pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang, memiliki aset sebidang tanah dan rumah tinggal di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamaludin menegaskan tidak ada aktivitas apapun dari Al Zaytun di rumah yang berlokasi di RT 2 RW 3, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok, itu. "Jadi masuk TV gara-gara Panji Gumilang padahal cuma rumah tinggal saja yang ada di sini, tidak ada keluarganya, cuma investasi," kata Jamaludin, Selasa 4 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia juga memastikan Panji Gumilang mematuhi kewajibannya berupa pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Di lingkungannya, Panji Gumilang juga disebutnya tak absen menunaikan iuran pemeliharaan keamanan dan kebersihan lewat dua orang penghuni rumah itu. "Selama ini aman-aman dan tenang-tenang saja," katanya.
Jamaludin menuturkan aset tanah seluas 3000 meter persegi di Krukut dimiliki Panji Gumilang secara bertahap, dimulai dari 1990-an. Begitu rumah tinggal terbangun, tegakan pagar langsung dibuat pula mengelilinginya. "Dulu itu tanah kebon punya warga setempat," katanya.
Kediaman pimpinan Pondok Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang di Jalan Raya Krukut RW. 03, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo tidak ada aktivitas, Kamis, 22 Juni 2023 malam. TEMPO/Ricky Juliansyah
Menurut Jamaludin, Panji Gumilang pada awalnya kerap membagikan sembako dan kurban di masjid depan rumahnya. Pernah juga Panji Gumilang salat di masjid itu. Ini disampaikan Jamaludin mengutip keterangan pengurus RW setempat.
"Tapi nggak tiap hari ke masjid, kalau lagi mau saja, dan disampaikan orangnya lemah lembut. Baik-baik saja. Kalau ditanya dia jawab," kata Lurah Jamaludin.