Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bangkitnya berbagai isu mengenai pelakor, singkatan dari perebut laki orang, sekarang muncul istilah pebinor, singkatan dari perebut bini orang. Pasangan yang dulunya penuh kasih sayang dan cinta, banyak yang kemudian selingkuh, dan dan berujung perceraian. Apa yang menjadi penyebab terlibatnya seorang pelakor atau pebinor dalam hubungan suami istri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pasangan suami istri bersatu agar masing-masing bisa memenuhi kebutuhan dan harapan dari pasangannya. Jika harapan dan kebutuhan itu tidak diberikan oleh suami, secara sengaja atau tidak sengaja akan mencari ke tempat lain,” ungkap psikolog Dessy Ilsanty kepada Tempo, 9 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
4 Cara Wanita Menguatkan Diri Menghadapi Perceraian
Banyak Pasangan Kawin-Cerai, Apa Saja Penyebabnya?
Cara Menyikapi Proses Perceraian, Ini Saran Psikolog
Masing-masing pasangan harus bisa berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasangannya. Masing-masing juga harus berupaya untuk mempertahankan cinta kedua pihak. Bila istri tidak mendapat kebutuhannya itu dari suami, dia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhannya dari orang lain. Namun hal tersebut sebenarnya bisa dihindari.
“Tentunya komunikasi antara pasangan itu sangat penting, agar jelas, supaya pasangannya tahu kekurangannya apa,” jelas Dessy.
Kurangnya komunikasi di antara suami dan istri menjadi penyebab besar terjadinya perceraian. Hal tersebut juga menjadi penyebab adanya pelakor dan pebinor di pernikahan.
Ada hal-hal atau keadaan yang perlu dipenuhi oleh pasangan. Kalau satu pihak tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut, karena alasan yang jelas ataupun tanpa disengaja, komunikasi menjadi kunci penting di sebuah hubungan antara suami istri.