Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengklaim kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya telah kondusif usai kerusuhan pada Rabu kemarin. Kerusuhan terjadi di Mulia setelah tiga orang ditembak TNI sehari sebelumnya karena diduga anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Berdasarkan informasi dari tim yang kami utus ke Puncak Jaya, melaporkan kondisi di sana aman dan kondusif," kata Ribka Haluk dalam siaran pers di Jayapura, Ahad, 21 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar jangan ada lagi berita bohong terkait situasi di Kabupaten Puncak Jaya. "Karena hal ini menimbulkan rasa takut bagi masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya akan terus menjamin keamanan masyarakat dan meminta tidak menyebarkan isu bohong.
"Tim yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya bersama pihak keamanan telah menggelar pertemuan dengan keluarga korban dan masyarakat setempat sehingga hasil pertemuan itu berjalan dengan lancar," katanya lagi.
Dia menambahkan, pada pertemuan tersebut keluarga korban dan masyarakat meminta agar dibentuk Tim Pencari Fakta dari Komnas HAM dan LBH untuk mengungkap permasalahan di Puncak Jaya.
"Mulai Senin semua pelayanan pemerintahan berjalan khususnya pada pelayanan kesehatan," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kapendam XVII Letnan Kolonel Chandra Kurniawan membenarkan anggota TNI menembak tiga terduga anggota TPNPB-OPM pimpinan Teranus Enumbi.
"Insiden itu berawal dari adanya dugaan keberadaan pimpinan OPM Teranus Enumbi bersama beberapa anggotanya yang memasuki pemukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu.
Satgas Yonif RK 753/AVT merespons dugaan itu dengan melakukan penindakan terhadap kelompok tersebut. Saat akan ditangkap, terduga anggota TPNPB-OPM melawan dengan mengeluarkan tembakan ke arah prajurit sehingga dibalas untuk melumpuhkan mereka.
Tiga orang terduga TPNPB-OPM yang tewas adalah SW (33), YW (41), DW (36). Satgas Yonif menemukan satu pucuk senjata api jenis pistol rakitan serta bendera Bintang Kejora di TKP. "Pimpinan OPM Teranus Enumbi berhasil lolos melarikan diri," kata Chandra.