Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pengelola Monas Siap Rumputnya Diinjak-Injak

Meski belum mencabut papan larangan menginjak rumput, Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Munjirin mempersilakan masyarakat beraktivitas di rumput.

5 Januari 2018 | 09.52 WIB

Pengunjung Monumen Nasional (Monas) beristirahat di atas rumput yang terdapat papan larangan untuk "Tidak menginjak dan duduk di atas rumput", di Jakarta, 1 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Pengunjung Monumen Nasional (Monas) beristirahat di atas rumput yang terdapat papan larangan untuk "Tidak menginjak dan duduk di atas rumput", di Jakarta, 1 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lapangan rumput di seputar Tugu Monumen Nasional atau Monas di Jakarta Pusat tak lagi sakral. Seiring dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membuka kawasan itu untuk lebih banyak aktivitas publik, papan-papan peringatan agar rumput tidak diinjak pun tak lagi bergigi.

Kejadian terbaru adalah ketika kawasan Monas dijadikan salah satu titik perayaan malam tahun baru yang lalu dan berlanjut keesokan harinya ketika jumlah pengunjung membeludak di kawasan itu. Hamparan rumput tak luput dari gelaran alas para pengunjung untuk bersantai.

“Ayo, bergeser, jangan di rumput, Pak, Bu, dengar atau tidak? Silakan bergeser. Rumput Monas dalam masa perawatan. Kita sama-sama menjaga ya, Bapak, Ibu," bunyi suara petugas Monas yang berkeliling dengan pelantang suara berkali-kali.

Gubernur Anies Baswedan menanggapi santai perihal nasib rumput Monas. Dia berujar, justru ingin mengubah konsep ruang hijau di Jakarta. “Menjadi park, bukan garden seperti yang saya lihat saat ini,” tuturnya.

Kalau ada rumput di Monas yang rusak, dia berjanji segera mengganti atau memperbaikinya. Begitu seterusnya kalau ada acara lain untuk publik di Monas. "Kita tanami lagi, cepat (tumbuh) kok kalau rumput,” ucapnya. "Ini bukan kristal yang tidak bisa diperbaiki.”

Adapun Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyatakan sedang mempersiapkan peraturan gubernur yang mengatur soal pemanfaatan kawasan Monas. Ia juga menuturkan harapannya agar taman-taman yang ada di Jakarta, termasuk di kawasan Monas, bisa dimanfaatkan publik seperti di luar negeri. “Mungkin, kalau lihat di luar negeri, seperti di Central Park (New York),” ujarnya.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Munjirin pun langsung mengoreksi kebijakannya sekalipun papan larangan menginjak rumput masih tertancap. Dia menyatakan perawatan rumput tidak sulit. Menurut Munjirin, rumput-rumput itu hanya perlu disiram, dipotong, dan dipupuk secara rutin. "Sederhana saja," ucapnya.

Munjirin juga menyatakan akan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk mendukung kebijakan dari garden menjadi park tersebut di kawasan Monas. Hanya, dia berharap masyarakat yang datang dan menggelar acara di Monas tetap menjaga kebersihan. "Yang penting, mental masyarakatnya jangan buang sampah sembarangan saja," kata Munjirin.

HENDARTYO HANGGI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus