Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen kendaraan energi baru (New Energy Vehicle/NEV) terkemuka Cina, BYD, melaporkan penurunan tajam dalam penjualan NEV pada tahun 2020.
BYD menjual total 189.689 NEV tahun lalu, turun 17,35 persen dari periode yang sama pada 2019, kata perusahaan itu dalam pengajuan ke Bursa Efek Shenzhen seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, 9 Januari 2021.
Pada Desember tahun lalu terjual 28.841 NEV, naik 120,18 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Meskipun penjualan merosot di sektor NEV, BYD melaporkan penjualan kembali untuk kendaraan bertenaga bensin membaik. Tahun lalu, produsen mobil itu menjual 237.283 kendaraan bertenaga bensin, naik 2,32 persen secara tahunan.
Produsen mobil Cina lainnya, Anhui Jianghuai Automobile Group Corp., Ltd. (JAC) mengklaim mencatat kenaikan penjualan pada tahun 2020.
JAC menjual total 453.361 kendaraan tahun lalu, naik 7,63 persen YoY, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang diajukan ke Shanghai Stock Exchange.
Pada Desember saja, penjualan perseroan mencapai 36.629 unit dengan peningkatan tahunan sebesar 6,3 persen.
Saham pembuat mobil yang terdaftar di Shanghai merosot 0,52 persen menjadi ditutup pada 11,44 yuan (sekitar US$ 1,77) per saham pada hari Jumat, 8 Januari 2021.
Tahun 2020 industri otomotif dunia, termasuk Cina, mengalami tekanan berat yang disebabkan oleh pandemi virus corona baru (Covid-19).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini