Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Penyair ‘Tak Seorang Berniat Pulang’

Bandaharo dikenal dengan puisi-puisi lugasnya yang berpihak kepada perjuangan rakyat melawan penindasan. Salah satu penyair terkemuka Lekra ini tenggelam bersama sajak-sajaknya setelah dibuang ke Pulau Buru.

9 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Penyair ‘Tak Seorang Berniat Pulang’
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SUATU hari setelah pulang dari Pulau Buru pada 1979, HR Bandaharo mendapat sambutan khusus dari Martin Aleida. Dengan mobilnya, Martin mengajak "senior"-nya di Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) itu jalan-jalan berkeliling Jakarta. "Setelah keliling Jakarta, kami kemudian makan di restoran Padang di kawasan Sabang," kata Martin, sastrawan Lekra, mengenang peristiwa 38 tahun lalu itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus