Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Perahu Lupa pada Layarnya

Raja Ampat, kabupaten kepulauan di Papua Barat, kini disebut jantung terumbu karang dunia. Sekitar 75 persen dari semua jenis karang dunia terdapat di sana. Keluarga-keluarga nelayan hidup dengan tradisi dan adatnya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Semua berlangsung seperti biasa, sampai akhirnya ikan yang merupakan mata pencarian utama mereka tak lagi mudah didapat di daerah-daerah pantai.

Dampak pemanasan global? Yang terang, hidup berubah perlahan: perahu bermotor telah menggantikan perahu-perahu layar peninggalan kakek mereka, dan kenaikan harga bahan bakar belakangan ini mengimpit kehidupan mereka. Berikut ini laporan dan catatan wartawan Tempo, Untung Widyanto, yang berkunjung ke sana akhir bulan lalu.

18 Agustus 2008 | 00.00 WIB

Perahu Lupa pada Layarnya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perubahan cuaca dan tingginya harga solar sekarang memukul kehidupan nelayan Raja Ampat. Terumbu karang masih terpelihara, tapi ikan mulai susah didapat. Mereka berharap anak-anaknya tidak menjadi nelayan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus