Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pernikahan Harmonis, Atalia Ridwan Kamil Jadi Konsultan Cinta

Gara-gara pernikahannya dengan Ridwan Kamil langgeng dan harmonis, Atalia Ridwan Kamil sering dimintai nasihat soal cinta.

20 Februari 2018 | 17.43 WIB

Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya. Instagram
Perbesar
Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Usia pernikahan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan Atalia Praratya atau lebih populer dengan Atalia Ridwan Kamil sudah memasuki tahun ke-21. Mereka menikah 7 Desember 1996.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setelah sekian lama mengayuh bahtera rumah tangga, keduanya sering menunjukkan keromantisan di depan publik dan membuat masyarakat menanyakan kiat mereka mempertahankan rumah tangga yang harmonis, terutama karena kesibukan Ridwan Kamil yang menuntut untuk sering bepergian dan kerja sampai malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun pernikahan mereka berjalan dengan baik, bukan berarti keduanya tidak pernah bertengkar. Mereka memiliki latar belakang dan kebiasaan yang berbeda yang dapat menyebabkan pertengkaran.

“Saya saat nikah umur 23 tahun dan Kang Emil umur 25 tahun, jadi di usia yang semua penuh kejutan. Tetapi dalam perjalanannya, saya belajar bahwa mendengarkan itu penting,” tutur Atalia Praratya, di Bandung, 16 Februari 2018.

Ibu dua anak ini menjelaskan bahwa tarik-ulur dalam pernikahan menjadi suatu hal yang wajib. Dia mengakui bahwa dalam rumah tangganya sering sekali terdapat perbedaan pendapat.

Karena jarak umur yang hanya dua tahun, dia terkadang merasa seperti teman buat Ridwan Kamil. Mereka mendiskusikan segala hal, dari makanan, pakaian, mau pergi ke mana, hingga berbagai hal. Karena itu, mereka harus mendengarkan satu sama lain bila memiliki opini berbeda.

“Akhirnya kita tahu, ketika yang satu sedang bicara, yang satu mendengarkan. Lebih kepada kita harus saling memahami,” tuturnya.

Hal tersebut membantu keduanya untuk mengerti satu sama lain. Setelah 21 tahun, keduanya sudah mengerti saat yang satu lagi cemberut, lagi kesal, ataupun lelah, yang satu lagi tugasnya adalah untuk sabar dan saling menyemangati.

Hubungan mereka juga mendorong warga untuk meminta nasihat mengenai permasalahan cinta pribadi. Karena dulu sering bekerja dengan anak-anak dari sekolah SD, SMP, dan SMA, banyak anak-anak dan remaja yang mengirim e-mail ke Atalia, untuk membicarakan mengenai masalah hubungan masing-masing.

“Saya senang saja, jadi mereka merasa seperti bundanya begitu ya. Jadi senang saja. Alhamdulillah dalam perjalanan saya tampaknya sangat dekat dengan anak-anak muda,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus