Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tambah, dong. Genapkan tiga puluh. Jadi, kami bisa berbagi sepuluh dolar seorang," gadis belia itu menggigit-gigit kukunya sembari membujuk pria di depannya agar rela membuka dompetnya lebih lebar. Si pria—seorang diplomat asing setengah umur yang sedang cari angin—menggelengkan kepala dengan keras. "Nih, ambil lima belas dolar. Lima dolar seorang. Cukup, kan?" ujarnya sembari mencubit pipi si nona berkali-kali.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo