Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi melarang pelayat bukan keluarga hadir dalam pemakaman guru pemimpin Front Persaudaraan Islam atau FPI Rizieq Shihab, Ali bin Abdurrahman Assegaf. Pelarangan itu, kata Budi, untuk menghindari terjadinya kerumunan di massa wabah Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi menjaga jalan di depan rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan. “Kalau bukan dari pihak keluarga, kami larang masuk," kata Kepala Polsek Tebet Komisaris Budi Cahyono saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Januari 2021.
Polisi menugaskan 400 personel kepolisian menjelang pemakaman Ali. Mereka berjaga dan menyekat massa di lima titik rumah Ali. "Tak boleh ada konvoi yang berkerumun juga ke pemakaman," kata Budi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ali bin Abdurrahman adalah salah satu guru Rizieq Shihab dan menjadi orang pertama yang ditemui sepulang dari Mekkah 10 November 2020. Rizieq mengunjungi kediaman Ali sebelum menikahkan putrinya di Petamburan.
Dalam salah satu video yang beredar, tampak Ali dikunjungi Rizieq Shihab di kediamannya. Ia mengenang pertemuan terakhirnya dengan Rizieq sebelum tinggal di Mekkah selama 3,5 tahun. Setelah menceritakan pertemuan itu, Ali diam sejenak dan menangis.
"Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Baru diusir tiga tahun setengah. Kecil itu," kata Ali kepada Rizieq Shihab. Ali meninggal di Rumah Sakit Purwakarta, Jawa Barat, Jumat, 15 Januari 2021. Jenazahnya dibawa pulang kembali ke Jakarta pada Jumat malam. Pada pukul 10.00 tadi, rombongan keluarga sudah berangkat ke tempat pemakaman keluarga di Rawajati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan.