Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PPDB Tangsel Kacau, Kepala Sekolah: Nilai USBN Juga Banyak Salah

Penghentian sementara PPDB tingkat SMPN Kota Tangerang Selatan membuka masalah lain yang terjadi di dinas pendidikan setempat.

9 Juli 2018 | 07.30 WIB

Ilustrasi siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Pius Erlangga
Perbesar
Ilustrasi siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Pius Erlangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penghentian sementara Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMPN Kota Tangerang Selatan membuka masalah lain yang terjadi di dinas pendidikan setempat. Kekacauan ternyata bukan hanya terjadi dalam PPDB.

Seorang kepala sekolah swasta di Tangerang Selatan mengatakan bahwa kekacauan telah terjadi sejak pengumuman nilai hasil ujian sekolah berstandar nasional atau USBN. Diduga terjadi kesalahan rumus penghitungan sehingga nilai para siswa lulusan Sekolah Dasar di wilayah itu sangat rendah pada tahun ini.

Baca:
Kacau, PPDB SMPN Tangerang Selatan Dihentikan Sementara

“Nilai tidak masuk akal sehingga waktu itu, walaupun bertepatan dengan tanggal merah 1 Juli 2018, kami para kepala sekolah swasta memaksa bertemu kepala dinas pendidikan,” katanya mengisahkan pada Minggu 8 Juli 2018.

Pertemuan berhasil dilakukan dan hasilnya memastikan bahwa terjadi kesalahan teknis hitung nilai jawaban pilihan ganda yang dilakukan dinas pendidikan. Para kepala sekolah menuntut ada perbaikan dan dijanjikan output nilai sebenarnya saat PPDB sekarang ini.

Baca:
Kekacauan PPDB Online di Banten Berbuntut Pemeriksaan Pejabat

“Hasilnya masih banyak terdapat kesalahan, termasuk nilai murid-muridku,” kata dia sambil menambahkan, “Saat complaint, disuruh terima saja apa adanya dan mereka bilang nilai perbaikan itu yang akan diinput saat proses PPDB SMP.”

Saat ini PPDB SMP telah berjalan. Namun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono, mengatakan menghentikan sementara pada Sabtu 7 Juli 2018."Jadi otomatis nanti akan ada perpanjangan waktu,” kata Taryono.

Baca juga:
Tersangka Begal Ditangkap, Laptop Staf Ahli Jokowi Masih Dicari 

Sebelum memutuskan itu, Taryono sempat membantah sistem online pada PPDB tingkat SMPN error. Dia menuding jaringan internet yang digunakan untuk mendaftar lelet, “Jadi sulit untuk masuk ke website."

Mendengar itu, si kepala sekolah hanya bisa mengelus dada. Sama seperti sejumlah orang tua murid, dia mengeluhkan sistem PPDB dan pendidikan yang berjalan di Kota Tangerang Selatan selama ini.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus