Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Caleg terpilih di DPRD DKI dari Partai Solidaritas Indonesia mencari kemungkinan untuk mengembalikan pin emas yang akan mereka terima saat pelantikan pada Senin 26 Agustus 2019 nanti. Mereka menegaskan penolakan penggunaan anggaran yang dinilai cukup besar untuk pengadaan dua pin emas untuk setiap anggota DPRD DKI tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami nanti bisa gunakan pin dari bahan lain. Ini masih dipikirkan," kata caleg terpilih PSI, Idris Ahmad, di kantor Tempo, Jumat 23 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Idris datang bersama tiga rekannya sesama caleg terpilih di DKI. Secara keseluruhan PSI memperoleh delapan kursi di DPRD DKI 2019-2024 dan akan hadir sebagai pendatang baru di parlemen ibu kota.
"Kami putuskan tidak akan memakai pin emas. Itu sudah menjadi keputusan bersama," kata mereka kompak.
Menurut mereka, caleg terpilih PSI di daerah lain juga memiliki sikap yang sama. "Sikap ini sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada anggaran cukup besar hanya untuk pin," kata Idris menunjuk anggaran Rp 1,332 miliar di Jakarta.
Sekretaris DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi mengatakan bahwa usai dilantik, anggota dewan akan langsung menerima dua pin emas yang telah disediakan dengan berat masing-masing 5 gram dan 7 gram. Sedangkan, fasilitas lain akan diserahkan setelahnya.
"Bagi yang enggak mau mendapatkan pin emas nggak apa-apa. Bisa dikembalikan dan akan kami terima," katanya tentang sikap PSI.