Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ridwan Kamil Laporkan Hasil Tes Swab Penumpang KRL ke Kemenhub

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melaporkan hasil tes swab Covid-19 penumpang KRL kepada Kementerian Perhubungan.

5 Mei 2020 | 13.35 WIB

Petugas medis mengambil sampel petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat tes swab di Stasiun Bogor, Senin, 27 April 2020. Tes ini dilakukan secara acak kepada petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line untuk mendeteksi kemungkinan penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA/Arif Firmansyah
Perbesar
Petugas medis mengambil sampel petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat tes swab di Stasiun Bogor, Senin, 27 April 2020. Tes ini dilakukan secara acak kepada petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line untuk mendeteksi kemungkinan penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melaporkan hasil tes swab Covid-19 penumpang kereta rel listrik atau KRL kepada Kementerian Perhubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tes yang dilakukan bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) kepada 397 penumpang KRL di Stasiun Bogor, pada Senin, 27 April 2020 itu menunjukkan tiga penumpang dinyatakan positif Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sampaikan informasi ada yang positif ini ke Kementerian Perhubungan, dan mungkin sekarang sedang dirapatkan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil di Bandung, Selasa, 5 Mei 2020.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Kang Emil mengusulkan kepada pengelola KRL untuk menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kalau KRL tidak bisa diberhentikan, tolong pastikan dengan pengawasan ketat physical distancing-nya," ujarnya.

Jadi, kata Ridwan Kamil kuncinya bukan KRL-nya, tapi kepadatannya. "Karena waktu itu KRL ini diputuskan tidak dihentikan operasionalnya, maka minimal kepadatannya diatur," kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Berli Hamdani, mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti hasil tes swab tersebut dengan merujuk satu orang positif Covid-19 ke rumah sakit rujukan dan dua lainnya untuk isolasi diri.

"Sudah ditindaklanjuti yang ketiga itu. Ada yang dirujuk ke RS Persahabatan karena kebetulan udah usia lanjut dan penyakit lain dan yang lainnya itu kami minta untuk isolasi mandiri," kata Berli.

Berli mengatakan, telah memberi rekomendasi kepada operator KRL, jika tidak bisa berhenti beroperasi sementara waktu, penumpang dibatasi setengah atau sepertiga dari kapasitas, tergantung posisi penumpang. "Supaya jaraknya aman untuk mencegah terjadinya penularan antarpenumpang," kata dia.

Berli menyatakan tes swab pada penumpang KRL merupakan salah satu kegiatan Pemda Provinsi Jabar yang bersifat proaktif dalam melakukan screening. Tujuannya, untuk menemukan peta persebaran Covid-19 dan menanganinya sedini mungkin.

"Ini adalah salah satu strategi kita dalam menghadapi Covid-19 di Jabar, supaya kita bisa menemukan kasus tersebut lebih dini dan juga kita bisa mengatasinya justru pada level yang belum membahayakan bagi masyarakat," katanya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus