Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Walau tahu suaminya selingkuh, tidak semua wanita menempuh jalan perceraian. Dengan berbagai alasan, masih cukup banyak wanita yang memilih bertahan di dalam rumah tangga. Mulai dari tidak bercerai demi anak - anak, merasa ketergantungan secara finansial, hingga alasan yang lebih personal, seperti agama, tidak rela suaminya menikah dengan orang lain, hingga meyakini suaminya akan kembali ke keluarga setelah insaf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
6 Alasan Kamu Jangan Sampai Selingkuh
Suami Selingkuh, Bagaimana Sebaiknya Istri Bersikap
Deteksi Perbincangan di Grup Chat yang Berbau Selingkuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setiap pilihan selalu ada risikonya, termasuk bertahan dengan pasangan yang berselingkuh. Psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi, Anna Margaretha Dauhan, menjelaskan beberapa risiko yang muncul bahkan bisa berimbas juga kepada anak - anak jika istri memilih mempertahankan rumah tangga dengan suami yang berselingkuh.
"Risikonya suami tidak sepenuhnya hadir atau berperan dalam keluarga," ujar Anna Margaretha Dauhan. Sebab, ada banyak waktu, perhatian, dan sumber daya suami yang terbagi ke orang lain. Selain itu, sikap istri yang memilih tidak bercerai atas semua perbuatan suami akan membuat harapan suami "insyaf" semakin jauh dari nyata.
Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
"Bisa saja, suami kemudian berpikir apapun yang dilakukannya maka istrinya tidak akan menceraikan. Tindakah ini bisa mendorong suami untuk meneruskan hubungan terlarangnya karena tidak ada konsekuensi negatif," ujar Anna Margaretha Dauhan.
Selama rumah tangga yang cintanya terbagi itu berjalan, istri tentu mengalami emosi yang campur aduk karena marah, kecewa, sedih, dan mungkin juga takut. "Di sinilah anak - anak terkena dampaknya karena melihat hubungan orang tua yang tidak harmonis," kata Anna Margaretha Dauhan.