Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MATAHARI sudah mengusir selimut subuh. Sinarnya menebarkan kemilau pada lantai Lapangan Tiananmen. Kota Beijing pun terbangun. Lorong pemberhentian kereta bawah tanah mulai memuntahkan manusia: tua-muda, dari yang berdasi hingga yang bersepatu kungfu. Orang-orang yang turun dari bus menambah jumlah mereka. Semuanya, sekitar seribu manusia, berbaris rapi, menuju sebuah titik di Lapangan Tiananmen.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo