Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah kabar pekerja harian lepas atau pasukan warna-warni DKI akan dikelola perusahaan outsourcing PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia. "Tidak sama sekali. Hanya belajar tentang best practice di ISS," kata Sandi di Balai Kota DKI, Rabu, 22 November 2017.
Kabar mengenai PHL DKI, seperti pasukan oranye dan biru, akan dikelola pihak swasta beredar di media sosial. Kabar itu muncul setelah ada pertemuan antara Sandiaga dan PT ISS di Balai Kota, Senin lalu, 20 November 2017.
Sandi mengatakan perusahaan asal Denmark tersebut memiliki kegiatan rutin, seperti morning briefing dan end of the day briefing mengenai kelengkapan pekerjanya. PT ISS juga mengecek kembali tempat yang telah dibersihkan. Sikap disiplin seperti itulah yang hendak diterapkan kepada para PHL.
Baca: Diundang Sandiaga Uno ke Balai Kota, Sutiyoso Kaget dan Terharu
"Kami punya 93 ribu PHL, mereka punya 61 ribu pekerja. Jadi kami ingin sharing dari segi apa yang sudah dilakukan dengan baik oleh ISS dan mereka berkembang 2.500 setiap bulan, mereka bertambah (pekerjanya)," ujar Sandiaga.
Dengan pelatihan yang baik melalui pemberdayaan dan pendampingan, Sandiaga berharap para PHL bisa naik kelas dari pekerjaan informal menjadi formal agar mereka bisa menjadi pegawai tetap.
"Saya pernah ngomong dulu, top 10 persen dari mereka punya kesempatan naik kelas. Karena kami enggak ingin bapaknya PPSU, anaknya juga PPSU. Kami ingin ada upward mobility. Itu yang ingin kami lakukan," ucap Sandiaga Uno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini