Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sandiaga Uno Kirim Pasukan Oranye Belajar ke Perusahaan Denmark

Untuk menaikkan kelas pekerja harian lepas DKI, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno berencana memberi pelatihan di perusahaan Denmark.

22 November 2017 | 14.43 WIB

Tenaga harian lepas yang tergabung dalam "pasukan oranye" mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 Tahun yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Monas, Jakarta, 20 Mei 2017. ANTARA FOTO
Perbesar
Tenaga harian lepas yang tergabung dalam "pasukan oranye" mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 Tahun yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Monas, Jakarta, 20 Mei 2017. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah kabar pekerja harian lepas atau pasukan warna-warni DKI akan dikelola perusahaan outsourcing PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia. "Tidak sama sekali. Hanya belajar tentang best practice di ISS," kata Sandi di Balai Kota DKI, Rabu, 22 November 2017.

Kabar mengenai PHL DKI, seperti pasukan oranye dan biru, akan dikelola pihak swasta beredar di media sosial. Kabar itu muncul setelah ada pertemuan antara Sandiaga dan PT ISS di Balai Kota, Senin lalu, 20 November 2017.

Sandi mengatakan perusahaan asal Denmark tersebut memiliki kegiatan rutin, seperti morning briefing dan end of the day briefing mengenai kelengkapan pekerjanya. PT ISS juga mengecek kembali tempat yang telah dibersihkan. Sikap disiplin seperti itulah yang hendak diterapkan kepada para PHL.

Baca: Diundang Sandiaga Uno ke Balai Kota, Sutiyoso Kaget dan Terharu

"Kami punya 93 ribu PHL, mereka punya 61 ribu pekerja. Jadi kami ingin sharing dari segi apa yang sudah dilakukan dengan baik oleh ISS dan mereka berkembang 2.500 setiap bulan, mereka bertambah (pekerjanya)," ujar Sandiaga.

Dengan pelatihan yang baik melalui pemberdayaan dan pendampingan, Sandiaga berharap para PHL bisa naik kelas dari pekerjaan informal menjadi formal agar mereka bisa menjadi pegawai tetap.

"Saya pernah ngomong dulu, top 10 persen dari mereka punya kesempatan naik kelas. Karena kami enggak ingin bapaknya PPSU, anaknya juga PPSU. Kami ingin ada upward mobility. Itu yang ingin kami lakukan," ucap Sandiaga Uno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus