Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KEHENINGAN pecah oleh teriakan ”Allahu Akbar!” berkali-kali. Sekitar 30 orang, berpakaian putih-putih dan berserban, berkerumun di Jalan Cendana, Jakarta, di depan rumah mantan presiden Soeharto. ”Kami mau berdoa untuk beliau,” kata salah seorang dari mereka kepada penjaga rumah. ”Allahu Akbar!” Takbir kembali menggema. Tidak aneh, kecuali waktunya. Jarum jam baru menunjukkan pukul 02.30, Kamis dini hari, beberapa jam menjelang pengadilan yang bersejarah itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo