Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kamus medis resmi, maag bukanlah nama penyakit. Diambil dari bahasa belanda, kata “maag” berarti lambung. Kata ini kemudian kerap digunakan untuk menggambarkan beragam kumpulan gejala terkait gangguan pencernaan akibat iritasi lambung yang dialami orang-orang pengidap gastritis dan GERD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maag merupakan peradangan dan iritasi di tukak lambung. Penyebabnya beragam dan sebagian besar terkait dengan gaya hidup, misalnya konsumsi alkohol, stres, merokok, minum kafein berlebihan, alergi makanan, dan gaya hidup tidak sehat lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab paling umum adalah infeksi bakteri H pylori di tukak lambung. Meski demikian, beberapa tipe sakit maag terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang tukak lambung, seperti dalam autoimmune atrophic gastritis.
Terkadang sulit membedakan gejala sakit maag dengan gejala penyakit pencernaan lainnya. Gejala yang paling terasa adalah rasa nyeri di kiri atas perut dan bisa terasa hingga ke punggung.
Baca: Kerap Mual Setelah Makan, Alergi, Keracunan atau Maag
Selain itu, ada beberapa ciri penyakit maag lainnya, termasuk mual dan muntah berwarna kehijauan atau kekuningan, muntah berdarah untuk maag akut,
demam, merasa pusing hingga pingsan, detak jantung cepat, dan keringat berlebihan.
Penderitanya juga bisa merasakan napas tersengal-sengal, perut terasa panas di antara waktu makan atau di malam hari, hilang nafsu makan, dan cegukan.
Pada beberapa orang, gejala sakit maag yang muncul tergolong ringan sehingga tidak akan memberikan dampak apapun. Gejala sakit maag umumnya baru terasa ketika kondisinya sudah parah.
Tapi jangan khawatir, pada banyak kasus sakit maag ringan, gejala bisa hilang dengan sendirinya. Hanya saja, jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Hal yang tak kalah penting adalah mengelola stres. Selain itu, perbaiki gaya hidup dengan menghindari makanan pH rendah menghindari alkohol, dan makan sering dengan porsi kecil.
SEHATQ