Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Minyakita mulai susah didapat pedagang di Kota Depok, Jawa Barat, jika pun ada harganya melebih harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah, yakni Rp14 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang disampaikan Lina Vindiyawati, 31 tahun, pemilik Toko Toni Telor di Pasar Depok Jaya ini menuturkan, dirinya menjual Minyakita seharga Rp16 ribu. Sebab, saat ini untuk mendapatkan stok Minyakita masih cukup sulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari sananya satu dus sudah Rp170 ribu, isi 12 per pack isi satu liter," kata Lina saat ditemui, Jumat, 3 Februari 2023.
Dirinya mengungkapkan, sudah menjual Minyakita sejak dua atau tiga bulan lalu. Sementara, untuk menjual dengan harga yang tertera di kemasan Rp14 ribu belum mendapat keuntungan. "Tapi, kalau ada yang menawar Rp15 ribu, tetap dikasih," ujar Lina.
Sementara, di Toko Tomo sudah hampir dua pekan tidak menjual Minyakita karena stok barang susah didapat dan dibatasi. "Dari awal Januari sudah mulai susah. Satu toko hanya dapat satu atau dua, tidak boleh banyak-banyak," kata pengelola Toko Tomo, Putri, 25 tahun.
Perempuan berhijab ini mengatakan bisa mendapatkan stok Minyakita, tapi harga yang ditawarkan lebih mahal dan dirinya tidak mau menjual di atas HET. "Kalau kami jualnya sesuai HET, sesuai harga yang tertera di kemasan," katanya.
Putri mengungkapkan konsumen banyak yang mencari Minyakita karena harga lebih murah dan kualitas tidak jauh berbeda dengan minyak goreng bermerek. "Kalau ada, satu dus bisa langsung habis," ucap Putri.
Pedagang Pasar Komplek PJKA Beji, Wasroni, mengatakan pihaknya menjual Minyakita seharga Rp15.500 per liter dan Rp31 ribu untuk ukuran dua liter. "Barangnya susah, per dus sudah Rp178 ribu. Padahal, peminatnya banyak dan cepat habis. Stok yang ada sekarang saja karena terselip di bawah saja, jadi masih ada," kata Roni.
Pria asal Brebes ini mengatakan harga Minyakita sudah mulai naik dua pekan terakhir. Bahkan, bosnya pun harus keliling untuk mencari stok minyak goreng murah tersebut.
"Ganti-ganti agen, siapa yang ada kita samperin. Tapi label harga Rp14 ribu tidak berlaku," kata Roni.
RICKY JULIANSYAH