Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fair atau PRJ Pekan Raya Jakarta kembali digelar setelah sempat vakum 2 tahun karena pendemi Covid-19. Pembukaan Jakarta Fair 2022 ini disambut dengan gembira oleh banyak warga Jakarta, salah satunya pedagang kerak telor, M. Soleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pantauan Tempo di lokasi, para pedagang kerak telor tampak menjajakan jualannya dengan menggunakan dua kotak kayu, tungku api kecil beserta arang terlihat menyala diikuti dengan kepulan asap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak ketinggalan kipas sate ikut meramaikan gerobak panggul dagangan, beberapa telur ayam dan telur bebek juga tertata rapi di atas kotak kayu tersebut, dan stoples bumbu pelengkap makanan khas Betawi ini terlihat hanya berkurang sedikit.
Menurut M. Soleh di hari kedua penjualannya para pembeli kerak telor belum begitu ramai, sebab Jakarta Fair baru dibuka Kamis kemarin.
Suasana hari kedua Pekan Raya Jakarta ramai dan kondusif, setelah absen 2 tahun, Jum'at 10 Juni 2022. TEMPO/Annisa Apriliyani.
Ia berjualan kerak telor sejak tahun 90-an ketika PRJ masih digelar di Monas hingga sampai saat ini di PRJ Kemayoran. "Saya semenjak tutup dari Monas, langsung ke PRJ aja," kata M. Soleh saat ditemui, Jum'at 10 Juni 2022.
Untuk harga kerak telor ini berbeda, tergantung jenis telurnya. "Kalau untuk telur Ayam harganya 20.000 ribu dan untuk telur Bebek harganya 25.000 ribu," ungkapnya.
Bertahun-tahun berjualan kerak telor, ia mengaku bisa menangguk untung banyak saat Jakarta Fair.
"Pendapatannya tergantung, kalau lagi rameh ya rameh semua tukang kerak telor. Kalau untuk omset hariannya kisaran 5-6juta," tuturnya.
"Kalau untuk sewa stan ini juga tergantung harganya, ada yang 15 juta dan ada yang lebih. Kalau saya ini kan cuman tenaga doang, selebihnya punya bos saya," tambahnya.
Jakarta Fair kembali digelar pada 9 Juni-17 Juli 2022 di JIEX Kemayoran, Jakarta Pusat usai dua tahun vakum akibat pandemi COVId-19.
ANNISA APRILIYANI