Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nurul Shamsul adalah satu dari 20 finalis Miss Universe Selandia Baru yang memakai hijab. Perempuan berdarah campuran Malaysia - Indonesia ini senang dan bangga menjadi perempuan berhijab yang pertama lolos ke babak final dalam kontes kecantikan Miss Universe Selandia Baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nurul Shamsul berharap ajang ini bisa membantunya menyebarkan pesan positif bagi banyak orang. "Saya berpikir apa yang akan terjadi bila saya menjadi Miss Universe Selandia Baru. Mungkin ada kesempatan melakukan sesuatu, semisal empowering para perempuan muda. Membantu mereka bisa lebih mencintai diri sendiri," kata perempuan 20 tahun itu. "Jadilah dirimu sendiri. Kalian cantik. Cintai diri kalian, karena dengan begitu kalian bisa mengenal diri sendiri."
Aktivis hak asasi manusia ini juga berharap bisa mendobrak stereotipe masyarakat Barat tentang keindahan dan memberikan sudut pandang berbeda mengenai Islam. Menurut mahasiswi jurusan psikologi dengan minor kebijakan sosial di Universitas Waikato, Selandia Baru, ini seorang Muslim tetap bisa berpegang pada keyakinannya kendati berpartisipasi dalam kontes kecantikan.
Semangat dan keyakinan Nurul Shamsul semakin bertambah untuk terus maju dalam Miss Universe Selandia Baru atas banyaknya dukungan dari keluarga, kerabat, dan netizen kepada dirinya. Foto/instagram/nurulzbshamsul
Telebih keluarga Nurul Shamsul memberikan dukungan penuh kepadanya. Nurul Shamsul menjelaskan tak ada kontes busana renang atau bikini dalam ajang ini. Kini Nurul Shamsul sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti final Miss Universe Selandia Baru akan berlangsung pada 4 Agustus mendatang.
Artikel terkait: Nurul Shamsul, Hijaber Pertama di Miss Universe Selandia Baru
Selain mencintai diri sendiri, Nurul Shamsul mengingatkan kepada para perempuan agar berhati-hati saat mengunggah sesuatu di media sosial. "Hati-hati pada apa yang kalian unggah di media sosial. Karena jika menjadi viral, orang-orang akan menemukan tentang kalian di internet," ujar perempuan kelahiran Ipoh, Perak, Malayasia itu.