Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dipicu kelesuan dan pelemahan ekonomi Cina, serta ketidakpastian rencana bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga, perekonomian Indonesia penuh gejolak tahun ini. Pendapatan negara dari ekspor anjlok gara-gara harga komoditas jeblok. Situasi diperparah oleh ambruknya nilai tukar rupiah. Surplusnya neraca perdagangan justru menimbulkan kekhawatiran baru karena didominasi turunnya kinerja impor, bukan peningkatan ekspor. Itu sebabnya pemerintah memproyeksikan ekonomi akan tumbuh 5,3 persen tahun depan. Asumsi itu dibuat dengan memperhitungkan harga komoditas yang diprediksi masih melemah dan ketidakpastian gejolak ekonomi global.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo