Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban terjebak di lift macet di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur menyebut sistem alarm otomatis kelebihan muatan tidak berfungsi saat kejadian, Sabtu siang.
"Kami ini mau jenguk teman yang sakit di sini, kami masuk lift ada 17 orang, saat masuk semua, tanda alarm tidak bunyi sama sekali, kita kira bisa tampung semua," kata Mashud (59) di Jakarta, Sabtu pagi.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi pukul 09.20 saat Mashud dan belasan korban lain berniat menjenguk rekannya di lantai tiga rumah sakit.
Mashud bersama 16 pengguna lift mengaku sempat lemas akibat kekurangan oksigen saat terjebak di dalam lift selama 45 menit.
Beberapa saat sebelum macet, kata dia, lift sempat anjlok sekitar setengah meter ke bawah. "Sempat anjlok. Lift belum sempat naik, tiba-tiba turun ke bawah setengah meter," katanya.
Mashud bersama sejumlah korban lain sempat berupaya menghubungi pihak rumah sakit, namun pintu lift belum juga terbuka. "Akhirnya kami telpon pemadam kebakaran, akhirnya pintu bisa dibuka sekitar pukul 10.07," katanya.
Belum ada tanggapan dari manajemen rumah sakit atas peristiwa tersebut.
Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan satu dari total 17 korban lift macet, diketahui perempuan. "Hasil peninjauan lapangan, kondisi lift rupanya melebihi kapasitas yang ditentukan, sehingga macet," katanya.
Proses evakuasi dilakukan dengan cara membongkar paksa pintu lift menggunakan linggis. Proses berlangsung sekitar 1-2 menit.
Proses evakuasi korban terjebak di lift melibatkan lima petugas evakuasi damkar yang dikerahkan menuju RS Persahabatan di Gedung Griya Puspa Jalan Persahabatan Raya Nomor 1, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini