Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Terpopuler Metro: Anies Baswedan Dikritik Lagi DPRD DKI, Pengakuan Bima Arya

Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengkritik Gubernur DKI Anies Baswedan tentang tugu sepeda.

15 April 2021 | 08.38 WIB

Tampak belakang tugu sepeda. Foto : Dishub DKI
Perbesar
Tampak belakang tugu sepeda. Foto : Dishub DKI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, berpendapat pembuatan tugu sepeda adalah mimpi Gubernur DKI Anies Baswedan. Proyek itu tidak dibuat berdasarkan perencanaan yang matang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


1. Anggota DPRD DKI Mengkritik Anies Baswedan Soal Tugu Sepeda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kerja kalau tidak pakai perencanaan ya begitu, kerja ujug-ujug. Tiba-tiba tadi malam mimpi mau bikin patung, besok wujudkan patung," kata dia di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu, 14 April 2021.

Pemerintah DKI membangun tugu sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp 800 juta. Tugu berbentuk sebuah ban sepeda raksasa itu masuk ke dalam proyek 11 kilometer jalur sepeda permanen. Secara total, proyek pembangunan tugu dan jalur sepeda permanen mencapai Rp 28 miliar.
Dia mengingatkan Anies untuk menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 ketimbang membuat tugu sepeda. Menurut Gembong, masih banyak program yang tertuang dalam RPJMD belum terealisasikan.

Misalnya, mengendalikan banjir melalui program naturalisasi, membentuk 200 ribu pengusaha baru, dan penyediaan rumah DP nol rupiah.

"Pak Anies cukup bekerja sesuai yang tertulis, bukan sesuai mimpinya," ucap politikus PDIP ini.

Dia menyampaikan sah-sah saja jika pemerintah DKI menggunakan dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) untuk proyek apapun. Namun, harus dilihat juga manfaatnya untuk warga Ibu Kota.

"Melihat situasi yang sekarang belum menjadi hal yang sangat urgent, belum menjadi hal yang sangat prioritas," jelas dia. "Maka bekerja jangan berdasarkan mimpi."

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tugu sepeda akan menjadi ikon di Ibu Kota yang menarik perhatian kaum milenial. Menurut dia, anak muda bisa menjadikan lokasi itu sebagai tempat selfie.

2. Pengakuan Wali Kota Bogor Bima Arya Saat Bersaksi di Sidang Rizieq Shihab.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan langkah hukum yang diambilnya terhadap Rizieq Shihab karena menyangkut masalah kesehatan masyarakat Kota Bogor terkait penanganan wabah Covid-19.

"Jadi apa yang saya lakukan itu tidak ada kaitannya dengan faktor politik, tidak ada faktor lain. Murni melindungi warga Bogor agar tidak terpapar. Jauhlah dari tekanan unsur politik. Betul-betul untuk kesehatan," kata dia seusai menjadi saksi dalam sidang Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 14 April 2021.

Menurut Bima Arya, Satgas Covid-19 Bogor memproses kasus hukum kasus tes swab Rizieq Shihab di RS Ummi Bogor agar jadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Kemudian ketika dilakukan langkah hukum itu atas kesepakatan satgas dan agar semua jelas jadi pembelajaran semua. Kalau semua jelas sesuai aturan kan enggak masalah yang penting ada kejelasan proses di situ," ujar Bima Arya.

Demikian berita kesaksian Bima Arya menjadi salah satu yang terpopuler di Metro soal kabar anggota DPRD DKI Fraksi PDIP mengkritik Anies Baswedan soal tugu sepeda.

LANI DIANA | ANTARA

Baca juga : 8 Fakta Sidang Rizieq Shihab: Kronologi hingga Ungkit Dukungan Buat Bima Arya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus