Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tiga Bulan Lamanya Banjir di Kampung Gaga Tak Mau Surut Gara-gara Proyek PIK 3

Kampung yang dihuni oleh 200 keluarga tersebut memang sudah menjadi milik perusahaan developer PIK 3. Banjir tiga bulan lamanya tak mau pergi.

17 Februari 2022 | 13.33 WIB

Kondisi terkini kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang  yang sudah tiga bulan terendam banjir, Kamis 17 Februari 2022. Tempo/Joniansyah Hardjono
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kondisi terkini kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang yang sudah tiga bulan terendam banjir, Kamis 17 Februari 2022. Tempo/Joniansyah Hardjono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah tiga bulan lamanya banjir merendam Kampung Gaga di Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Air merendam kampung yang ada di Kecamatan Teluknaga itu sejak Desember 2021 tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Banjir di Kampung Gaga seperti tak mau pergi dan tak mau surut. Mengapa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjelasan datang dari Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Air Kabupaten TangerangSlamet Budi Mulyanto tentang mengapa banjir terus-menerus merendam Kampung Gaga.

Menurut Slamet Budi banjir tersebut disebabkan karena pembangunan yang secara masif dilakukan oleh perusahaan pengembang PT Agung Sedayu di kawasan PIK 3.

"Kawasan tersebut memang sudah menjadi milik pengembang (Agung Sedayu) yang kini sedang membangun kawasan PIK 3," kata saat dihubungi Tempo, Kamis 17 Februari 2022.

Budi mengatakan, kawasan yang dulu adalah empang-empang kini telah diuruk dan diratakan dengan tanah untuk dijadikan kawasan bisnis dan pemukiman.

"Dengan diuruknya empang-empang tersebut secara otomatis tempat penampungan air jadi hilang," ujarnya.

Selain empang, kata Budi, saluran-saluran air juga ikut teruruk menyebabkan air tidak mengalir lancar ke saluran pembuangan dan tergenang.

Apalagi, kata Budi, posisi kampung Gaga berada di area cekungan dan dibawah saluran air. "3 meter dibawah permukaan," ujarnya. Kondisi inilah, kata Budi yang menyebabkan genangan air di kampung Gaga sulit untuk surut.

Kampung Gaga sudah terendam banjir sejak Desember 2021 lalu. Sebanyak 200 keluarga terdampak banjir dengan ketinggian 30 sentimeter. Menurut Budi, banjir disebabkan oleh naiknya permukaan air laut atau Rob. Karena berada dalam cekungan dan saluran air juga mampet, banjir di kampung itu tidak bisa surut.

Pemerintah Kabupaten Tangerang, kata Budi, saat ini tengah membahas dengan PT Agung Sedayu untuk mencari solusi masalah banjir tersebut.

JONIANSYAH HARDJONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus