Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Kamis pagi dimulai dari Anggi mahasiswi pembajak paket Shopee beri upah Rp 40 juta ke teman. Mahasiswa bernama RG diduga ditawari oleh Anggi untuk menjadi penampung uang hasil penjualan paket Shopee yang dibajak sebelumnya.
Berita terpopuler lain adalah Juru Kampanye dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu mengkritisi beberapa upaya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengatasi polusi udara Jakarta. Dua upaya Luhut yang dikritik adalah penggunaan mobil listrik dan pemasangan scrubber di industri yang memiliki cerobong asap.
Berita ketiga adalah cerita Muhammad Andhika, pelanggan Alfamidi yang dikeroyok juru parkir di Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dia merasa salah satu pelaku ingin membunuhnya saat kericuhan terjadi karena membdenturkan kepala ke pelipisnya dan mengambil senjata tajam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Kamis pagi, 7 September 2023:
1. Anggi Mahasiswi Pembajak Paket Shopee Beri Upah Rp40 Juta ke Teman
Polisi menangkap pelaku lain inisial RG yang diduga membantu RFP alias Anggi untuk membajak paket Shopee Express. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak mengatakan, RG diberi upah puluhan juta setelah melancarkan aksi pencurian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dari hasil kerja samanya melakukan tindak pidana tersebut dengan tersangka RFP alias Anggi, pelaku menerima fee atau komisi sekitar Rp40 juta," kata Ade dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa malam, 5 September 2023.
Polisi menangkap RG di wilayah Kampung Cipacung, Kelurahan Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Serang, Banten, pada Selasa kemarin. RG berstatus sebagai mahasiswi berusia 27 tahun.
Ade Safri mengatakan, perkenalan antara Anggi dan RG melalui Facebook pada 2020. Mulanya RG menawarkan jasa rekening bersama. "Kemudian pertemanan berlanjut sampai kepada kerja sama yang mengakibatkan kerugian pada ekspedisi Shopee Express," tutur Ade saat dihubungi, Rabu, 6 September 2023.
RG diduga ditawari oleh Anggi untuk menjadi penampung uang hasil penjualan paket Shopee yang dibajak sebelumnya. Penetapan upah atau komisi untuk RG juga ditentukan oleh Anggi.
"Pelaku menguasai e-wallet DANA, Gopay dan rekening Bank Jago, rekening Seabank yang digunakan untuk menerima transfer hasil penjualan barang curian dan ilegal akses yang dilakukan oleh tersangka RFP alias Anggi," tutur Ade.
Dia mengatakan pihaknya masih menelusuri upah Rp40 juta untuk RG digunakan apa saja. Kemudian penelusuran ini masih berlanjut apakah ada terduga pelaku lain yang terlibat. "Masih kami dalami lagi terkait dugaan pelaku lainnya," ujar perwira menengah Polri tersebut.
Sebelumnya, Anggi ditangkap pada Senin, 14 Agustus 2023. Mahasiswi asal Magelang, Jawa Tengah, itu membajak paket Shopee Express yang berisi 28 barang yang terdiri dari iPhone 14 Pro, Macbook, dan iPad senilai Rp 337.458.000.
Dia mengaku sebagai karyawan PT Erajaya dan meminta laporan resi pengiriman paket ke operator jasa pengiriman Shopee Express. Anggi berdalih bahwa dia diminta oleh pemilik paket untuk mengambil barang pesanan langsung.
Selanjutnya RG berperan memesan kurir ojek online (ojol) untuk mengambil paket yang diincar. Ojol itu pun berangkat dan berhasil membawa paket yang diminta pelaku.
Selanjutnya Greenpeace kritik Luhut soal kebijakan mobil listrik...
2. Greenpeace Kritik Luhut: Mobil listrik Hanya Memindahkan Polusi dari Knalpot ke Cerobong PLTU Batu Bara
Juru Kampanye dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu mengkritisi beberapa upaya yang akan dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengatasi polusi udara Jakarta.
Menurut Bondan Andriyanu, sebelum melakukan langkah-langkah mengatasi polusi dan juga menggelar rapat di Istana, pemerintah harusnya mencabut kasasi terlebih dahulu terhadap gugatan warga soal pencemaran udara yang sudah dimenangkan tahun 2021 lalu.
"Sejatinya langkah yang diambil saat ini, membuat ratas dua kali dan melakukan banyak hal, bertolak belakang dengan apa yang diambil dengan kasasinya, artinya kasasi kan tidak mau menerima perintah hakim, tapi melakukan banyak hal," ucap Bondan kepada Tempo pada Sabtu, 2 September 2022.
Bondan juga mengkritik dua upaya yang akan dilakukan Luhut, yakni penggunaan mobil listrik dan pemasangan scrubber di industri yang memiliki cerobong.
Ia menjelaskan penggantian kendaraan menggunakan mobil listrik tidak dapat berdiri sendiri, artinya, harus ada penggantian sumber energi. Hal ini dikarenakan listrik yang selama ini digunakan masih dominan bersumber dari PLTU batu bara yang juga penyumbang polutan.
"Jadi kalau kita hanya menghighlight mengganti mobil listrik tanpa mengganti energi di ujungnya, kita hanya memindahkan polusi dari knalpot ke cerobong PLTU batubara," katanya.
Bondan berpendapat, harusnya pemerintah mengutamakan bus listrik dan membuat infrastrukturnya, sehingga bus listrik dapat diperbanyak.
Kemudian soal perintah pemerintah untuk industri yang memiliki cerobong memasang scrubber yang merupakan air pollution control, ia menyebut scrubber hanya mengontrol sumber pencemar dari NOX.
Menurut keterangannya, air pollution control tidak hanya scrubber, tetapi ada Flue Gas Desulfurization yang memfilter SO2 yang di keluarkan cerobong, ada pula Eletric Submersible Pump yang dapat mengontrol partikulat berupa debu-debu hasil industri. Semua alat-alat itu, menurut Bondan harus dipasang semua.
Lebih lanjut, Bondan menyampaikan, industri sejatinya memang diwajibkan memasang Continuous Emissions Monitoring System (CEMS) sehingga setiap industri yang memiliki cerobing sudah teregistrasi ke KLHK.
Kemudian ia juga meminta pemerintah untuk membuka baseline data pencemar udara ke masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui sumber-sumber polusi dan dapat menilai tepat tidaknya upaya pemerintah.
Ia menyayangkan upaya pemerintah mengatasi polusi udara baru gencar dilakukan belakangan ini, sedang sebelumnya tidak ada yang dilakukan oleh pemerintah. Padahal, menurut keterangannya, data pencemar udara sudah ada di KLHK.
"Ketika viral baru seolah kebakaran jenggot untuk mengontrol pencemarnya, harusnya kemarin sudah bisa dikendalikan, gak perlu nunggu viral, gak perlu nunggu Presiden batuk, gak perlu nunggu Sri Mulyani ISPA," ungkap dia.
Selanjutnya pelanggan Alfamidi yang dikeroyok sebut juru parkir sempat ambil pisau...
3. Pelanggan Alfamidi yang Dikeroyok Sebut Juru Parkir Sempat Ambil Pisau
Muhammad Andhika, pelanggan Alfamidi yang dikeroyok juru parkir di Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, merasa salah satu pelaku ingin membunuhnya saat kericuhan terjadi.
Ia menuturkan saat ia sedang berselisih dengan juru parkir Alfamidi karena masalah biaya parkir, ada rekan juru parkir itu yang berjaga di kios sebelah datang dan langsung membenturkan kepalanya ke pelipis Andhika hingga matanya berdarah. Ia mengatakan orang tersebut sempat mengambil senjata tajam dan mengancam akan membunuhnya.
"Dia juga sempat ambil batu sama pisau tukang nasi goreng yang ada di sana terus saya juga dijambak, dan merasa dipukul dari belakang juga," kata Andhika, Selasa 5 September 2023.
Saat itu, kata dia, terdapat lima orang rekan dari pelaku. Meski demikian hanya tiga orang yang menganiayanya.
"Padahal saya sama sekali gak ada nonjok duluan atau kasar. Setelahnya karena dia udah ambil pisau tukang nasi goreng, saya disuruh lari, ya, sudah saya pergi naik motor ke Polsek," ujarnya.
Atas kejadian ini korban mengalami luka robek di bagian pelipis dan mendapatkan empat jahitan. "Masih bengkak di mata sama sedikit nyeri kalau nutup mata," ujarnya.
Pengeroyokan konsumen Alfamidi ini terjadi di pada Ahad, 3 September 2023 di wilayah Sektor 5 Bintaro Utama, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Kejadian berawal dari Andhika yang ditagih uang parkir, tapi enggan memberikannya karena merasa di sana bebas biaya parkir. Andhika menyebut juru parkir tersebut tidak membantunya mengeluarkan kendaraan dan ujug-ujug meminta uang.
Hal itu membuat juru parkir tersebut marah dan memaki Andhika dengan kata-kata kasar. Keributan pun terjadi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Erwin Subekti mengaku masih mengejar para pelaku. Erwin memastikan telah mengantongi identitas para pelaku. "Masih kita hunting, identitasnya sudah kita kantongi," singkat dia.
Sampai saat ini TEMPO masih berupaya mengkonfirmasi soal parkir liar yang kian marak di setiap Alfamart dan Alfamidi yang ada di Kota Tangerang Selatan, tapi belum mendapat respons.
Pilihan Editor: RG Dapat Upah Rp 40 Juta dari Pembajak Paket Shopee Express, Polisi Telusuri Penggunaannya