Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai kehadiran Renault Triber tidak mengganggu penjualan Calya sebagai penguasa pasar mobil LCGC Tiga baris. Triber merupakan buatan India yang mampu memberikan harga kompetitif bersaing dengan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra rakitan lokal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto optimistis Calya dapat bersaing dengan sehat di pasar tersebut. Salah satu keunggulan yang membedakan mobil ini adalah sisi nasionalisme untuk konsumen karena merupakan hasil produksi lokal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa Triber memiliki segmen yang berbeda dengan Calya. Hal itu terlihat dari dampak kehadirannya sejak ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang nyaris tidak mengganggu permintaan Calya.
“Triber kan sudah diperkenalkan pada saat GIIAS, tapi kan tidak memengaruhi permintaannya Calya, bahkan permintaannya tetap naik. Hal ini yang saya bilang bagus, karena pembidikan segmennya itu menambah volume penjualan domestik,” ujarnya.
Menurutnya, hal yang kurang diinginkan dari kehadiran pesaing baru adalah penyasaran segmen yang sama. Hal seperti itu, menurutnya tidak akan menambah total volume penjualan di pasar domestik, melainkan hanya memakan kue pasar yang sama.
Toyota Calya minorchange meluncur, Senin 16 September 2019. TEMPO/Wira Utama
“Yang saya tidak inginkan adalah kanibalisme produk, tapi ini mereka punya niche market sendiri dan dia membidiknya dengan tepat, orang yang tidak perlu local production, dengan CBU dengan tambahan spesifikasi khusus, itu cocok untuk mereka,” jelasnya.
Sepanjang Januari—September 2019, total penjualan wholesale Calya tercatat sekitar 36.400 unit, sedangkan penjualan ritelnya mencapai penjualan ritelnya mencapai sekitar 40.600 unit. Mobil ini menjadi kontributor penjulaan terbesar ketiga untuk TAM, hanya kalah dari Avanza dan Rush.
BISNIS