Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Transjakarta Targetkan 1.000 Bus Listrik Beroperasi Tahun Depan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 100 bus listrik Transjakarta beroperasi akhir 2022.

25 Juli 2022 | 14.32 WIB

Armada bus listrik Transjakarta melintas di Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022. PT Transjakarta menyatakan 30 bus listrik yang telah tersedia saat ini akan bisa beroperasi semua pada akhir Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Armada bus listrik Transjakarta melintas di Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022. PT Transjakarta menyatakan 30 bus listrik yang telah tersedia saat ini akan bisa beroperasi semua pada akhir Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Humas dan Kemitraan Transjakarta Iwan Samariansyah menargetkan 1.000 bus listrik akan beroperasi pada 2023. Saat ini bus listrik Transjakarta berjumlah 30 unit, dan akan menjadi 100 unit di akhir tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Unit yang sudah mengaspal adalah milik operator Mayasari Bakti di jalur Senen-Blok M dan Blok M-Tanah Abang. “Target tahun depan 1.000 unit bus, dan tahun 2025 bisa 3.000 unit bus listrik. Memang agak ambisius ya, tapi kita optimis untuk itu,” ujar dia di kantornya, Jakarta Timur, Selasa, 19 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia yakin Transjakarta bakal mengoperasikan kendaraan angkutan umum listrik untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. “Ini upaya mengurangi emisi gas buang di kota kita, karena ini polusinya sudah ‘teruk’ di kota kita, jadi mau enggak mau harus ke situ juga,” katanya.

Menurut dia, bus listrik merupakan program dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Sehingga Gubernur DKI Anies Baswedan meminta Transjakarta bergerak mendukung itu.

Kota-kota besar seperti London, Berlin, Tokyo, dan New York, Iwan berujar, juga masuk dalam kategori yang menuju ke arah sana, mengganti bus berbahan dasar fosil dengan bahan bakar listrik. “Transportasi umum itu merupakan salah satu penyumbang emisi terbanyak,” tutur Iwan.

Selain itu, Iwan melanjutkan, manajemen Transjakarta juga ke Londong, Inggris, bersama Gubernur DKI Anies Baswedan dan menjajaki green bond. “Jadi dipaksa memang untuk ke sana, bus listrik,” ujar dia.

Anies Baswedan Tetapkan Target 100 Bus Listrik Beroperasi Akhir 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 100 bus listrik beroperasi akhir 2022. Hari ini dia baru meresmikan pengoperasian 30 bus listrik Transjakarta. "Akhir tahun ini Insya Allah akan ada 100 bus listrik yang beroperasi," katanya di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret 2022.

Anies memaparkan operasional bus listrik dapat menyelesaikan dua masalah di Ibu Kota, yakni polusi udara dan kemacetan. Penggunaan bus listrik, dia melanjutkan, juga sejalan dengan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2022. Isinya bahwa kota harus mempercepat transisi menuju net zero emission.

Pemerintah DKI menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 50 persen pada 2030. Di tahun yang sama, seluruh bus di Ibu Kota diharapkan berganti jadi kendaraan listrik.

Anies juga telah menerbitkan Peraturan Gubernur DKI Nomor 90 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah yang Berketahanan Iklim. Regulasi ini salah satunya memuat soal rencana elektrifikasi bus dan armada Transjakarta.

"Jadi inisiatif ini bagian dari komitmen Indonesia untuk menyumbang ikhtiar umat manusia menyelamatkan alam semesta mengurangi polusi udara," tuturnya.

Kendaraan Dinas DKI Jakarta Bakal Pakai Mobil Listrik

Selain menargetkan 100 bus listrik beroperasi, Anies mengatakan pemerintah DKI sedang memproses pergantian mobil dinas konvensional menjadi mobil listrik. Menurut dia, pergantian tersebut akan bertahap. "Di DKI sedang ada proses sekarang ini untuk nantinya kendaraan-kendaraan dinas akan bisa menggunakan berbasis listrik," katanya.

Anies mengutarakan alasan mengapa mendahulukan penggunaan bus listrik Transjakarta daripada mobil dinas listrik. Jika pemerintah DKI terlebih dulu fokus penggunaan kendaraan dinas berbasis listrik, masalah kemacetan tak teratasi. "Itu sebabnya mengapa kami di Jakarta memilih meluncurkan kendaraan umum berbasis listrik (bus listrik), bukan kendaraan dinas berbasis listrik," ucap Anies.

Baca juga: Melongok Pusat Kendali Transjakarta, Dapur Monitor Alur Bus Semua Koridor

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus