Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Warga Protes Pemberlakuan Sistem Satu Arah di Simpang Buaran Tangerang Selatan

Warga Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menyebut sistem satu arah di Simpang Buaran, Viktor, Muncul, dan bundaran Tekno tidak efektif dan menyusahkan

7 Maret 2023 | 14.10 WIB

Penolakan warga Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, soal penerapan sistem satu arah (SSA) yang diberlakukan sejak Kamis, 2 Maret 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
material-symbols:fullscreenPerbesar
Penolakan warga Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, soal penerapan sistem satu arah (SSA) yang diberlakukan sejak Kamis, 2 Maret 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sistem satu arah atau oneway yang diterapkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai kontroversi. Pasalnya kebijakan ini dianggap tidak tepat.

Pemkot Tangerang Selatan menerapkan sistem oneway di Jalan Simpang Buaran, Viktor, Muncul, dan bundaran Tekno sejak Kamis, 2 Maret 2023. Harapannya kebijakan ini dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jam-jam tertentu.

Namun, hal ini juga membuat sejumlah warga geram. Sandi, salah satu warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Setu, menganggap sistem satu arah tersebut menyusahkan warga.

"Masyarakat sini sedikit risih ya terganggu sedikit agak ribet. Ke mana-mana jadi muter, bang. Kita ke depan sedikit aja harus muter dulu. Belum juga diberhentikan petugas, disuruh muter dulu," katanya pada Tempo, Senin, 6 Maret 2023.

Menurut dia, aturan pemberlakuan satu arah biasanya diterapkan pada pagi pukul 06.00 hingga pukul 09.00. Kemudian di sore hari sejak pukul 16.00 hingga pukul 18.30.

"Sebenernya pemberlakuan sistem satu arah ini warga banyak yang komplain karena dari warga khususnya Setu sendiri banyak anak yang sekolah dan kebetulan juga di Setu ini banyak pusat pendidikan," ucap dia.

Menurut Sandi, warga yang mau mengantarkan anaknya ke sekolah jadi kesulitan karena harus memutar di jam-jam pemberlakuan satu arah.

Atas kebijakan ini, warga meluapkan kekesalan dengan membentangkan spanduk berisi aspirasi mereka. Hal tersebut diharapkan dapat membuat Pemkot Tangsel melakukan evaluasi atas kebijakan tersebut.

"Ini warga yang tulis, kebetulan temen temen juga yang ada di sini saya juga termasuk. Kalau kita, sih, cuma pengen ngeluarin aspirasi doang, ya, bahwa SSA ini terkesan dipaksakan banget. Sedangkan dari jalanya sendiri belum pas, lah, untuk diberlakukan sistem satu arah ini," ucap dia.

Senada dengan Sandi, Fata, warga lainnya mengaku SSA tidak tepat. Menurut dia, meski diberlakukan sistem satu arah kemacetan masih kerap terjadi. "Masih macet kalau jam sibuk. Jadi menurut saya, sih, jalannya yang harus dilebarkan," tuturnya.

Selain lebih ruwet, sistem satu arah ini malah menyebabkan persoalan baru. "Banyak yang mengeluh muter dan kasian juga para pedagang kecil yang biasa berjualan pagi," tuturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus