Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Warna-warni Kehidupan Raja Kebun, DL Sitorus  

Kehidupan 'Raja Kebun' DL Sitorus penuh warna.

3 Agustus 2017 | 20.37 WIB

DL Sitorus
Perbesar
DL Sitorus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Darianus Lungguk Sitorus atau DL Sitorus bukan orang sembarangan, disebut kerap membiayai pembangunan di kampung halamannya. Kiprahnya sebagai pengusaha perkebunan kelapa sawit sudah kondang. Melalui PT Torganda, ia memiliki ribuan hektare kebun sawit.

Bagi warga Toba Samosir, DL Sitorus bak pahlawan. Bahkan, namanya dijadikan nama jalan terpanjang di kabupaten pemekaran ini. "Dasar pemberian penghargaan karena DL Sitorus dinilai masyarakat Toba Samosir sebagai pahlawan pembangunan di kabupaten pemekaran Tapanuli Utara ini," kata Bupati Monang Sitorus, saat meresmikan nama Jalan DR Sutan Raja DL Sitorus, pada 21 Maret 2009.

Baca juga:
DL Sitorus, Dijadikan Nama Jalan Saat Ia Masih Hidup

Namun dalam perjalanan hidupnya, ia pernah ditetapkan sebagai terpidana perkara perambahan hutan Register 40 Padang Lawas, Sumatera Utara.  Kasus hukum yang menyeret pengusaha yang diberi gelar "Raja Kebun" ini bermula saat perusahaa milik DL Sitorus, PT Torganda mengonversi 72.000 hektare (dari 172.000 hektare) hutan di Register 40 menjadi perkebunan sawit, di Kecamatan Simangambat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.  Konversi hutan menjadi perkebunan sawit itulah yang menjebloskan DL Sitorus ke balik jeruji besi selama 8 tahun.

Tak hanya sebagai pengusaha, bidang politik pun pernah dirambahnya. Pada 20 Januari 2006, DL Sitorus mendeklarasikan Partai Peduli Rakyat Nasional, meski kemudian tak terdengar gaungnya.


 


Baca pula:
Pengusaha Sawit DL Sitorus Meninggal Saat Pesawat Akan Take Off

Kepeduliannya di bidang pendidikan  diwujudkan dengan mendirikan yyasan pendidikan, DL Sitorus menjabat sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (YADIKA) yang berdiri sejak tahun 1976. YADIKA secara bertahap telah menyelenggarakan semua strata pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMU, SMEA, STM, LPK dan BLK. Dan, pada 1989, DL Sitorus mendirikan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

Lelaki kelahiran Parsambilan, 12 Maret 1938 ini dikabarkan memiliki gedung-gedung untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan suku Batak  yang diberi nama "Rumah Gorga" dan tersebar di Jakarta dan Bekasi.

Warna-warni kehidupan DL Sitorus terhenti hari ini di bangku nomor 8H business class, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 188, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng -  Kualanamu, Medan. Sesaat sebelum take off pukul 13.05, ia mengembuskan nafas terakhirnya.

S. DIAN ANDRYANTO  I  BERBGAI SUMBER

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dian Andryanto

Dian Andryanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus