Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Piala Dunia 2022: Jumat seru, Kroasia vs Brasil dan Belanda vs Argentina

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Luka Modric, Neymar, Lionel Messi, dan Louis van Gaal Getty Images
Playmaker Kroasia, Luka Modric; pemain andalah Brasil, Neymar; kapten Argentina, Lionel Messi; dan manajer Belanda, Louis van Gaal mengincar tiket ke semifinal PIala Dunia 2022.

Dua laga seru babak perempat final Piala Dunia 2022, pada Jumat (09/12), mempertemukan empat tim kuat.

Brasil, yang merupakan favorit juara turnamen kali ini, versus Kroasia yang menjadi runner-up Piala Dunia 2018.

Baca Juga:

Laga lainnya adalah antara Belanda dan Argentina, yang pernah berhadapan pada partai final Piala Dunia 1978 dan perempat final Piala Dunia 1998.

  • Kroasia v Brasil (15:00 GMT)
  • Belanda v Argentina (19:00 GMT)

Baca juga:

Dapatkah Kroasia menghentikan langkah Brasil?

Brasil telah lama menjadi daya tarik yang memikat bagi para penggemar sepak bola.

Baca Juga:

Pada Piala Dunia kali ini, Neymar Jr dan rekan-rekannya kembali difavoritkan juara oleh pendukung mereka - serta banyak orang netral dari seluruh dunia - dengan gerakan mereka di Qatar yang seolah berjoget.

Selecao—julukan timnas Brasil—mengobrak-abrik timnas Korea Selatan dengan penampilan menyerang yang menghancurkan dalam laga babak 16 besar. Hal ini menggarisbawahi mengapa tim asuhan Tite tersebut dijagokan untuk mengangkat trofi pada 18 Desember.

Bahkan sang manajer menikmati pertunjukan tersebut. Dia turut berjoget dengan para pemainnya saat merayakan kemenangan 4-1.

"Apa yang saya lihat sejauh ini, ketika Anda melihat para pemain mereka, kualitas, keterampilan, dan nilai mereka, maka itu memang menakutkan," kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic.

"Kami harus memasuki pertandingan dengan penuh keyakinan, kepercayaan diri dan mencari peluang kami, menikmati kesempatan bermain melawan Brasil, itu saja."

Kiper Dominik Livakovic mementahkan tiga tendangan pemain timnas Jepang saat adu penalti. Reuters
Kiper Dominik Livakovic mementahkan tiga tendangan pemain timnas Jepang saat adu penalti.

Kroasia, yang kalah dari Prancis di final Piala Dunia 2018, kemungkinan akan menjadi ujian terberat sejauh ini bagi Brasil, yang sudah lima kali juara.

Perkembangan mereka sekali lagi diatur oleh gelandang Real Madrid berusia 37 tahun, Luka Modric. Sebelum tiba di Qatar, dia mengindikasikan bahwa ini akan menjadi turnamen besar terakhirnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika Anda melihat orang-orang seperti Luka Modric berlari dan sekarat di lapangan, itu memberi energi ekstra bagi para pemain muda untuk berlari," kata bek Kroasia, Josip Juranovic.

Messi atau Van Gaal yang lebih duluberpisah dari Piala Dunia?

Laga yang mempertemukan kembali Belanda dan Argentina di Piala Dunia membangkitkan kenangan dari generasi yang berbeda.

Sebut saja Mario Kempes yang menginspirasi Argentina untuk meraih kemenangan di final 1978, sentuhan dan penyelesaian yang luar biasa dari Dennis Bergkamp untuk membawa Belanda ke semifinal 1998, atau kiper Sergio Romero yang menjadi pahlawan Argentina dalam adu penalti tahun 2014.

Kesempatan ini seharusnya tidak berbeda.

Lionel Messi Getty Images
Lionel Messi merayakan gol yang dia ciptakan pada pertandingan melawan Meksiko.

Piala Dunia 2022 bisa menjadi terakhir kalinya kita melihat Lionel Messi dari Argentina - yang dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terhebat yang pernah ada - di panggung internasional terbesar.

Ini juga bisa menjadi kali terakhir kita melihat manajer Belanda, Louis van Gaal, di bangku ofisial.

Messi, 35, membawa harapan bangsanya saat ia berupaya meraih gelar yang sejauh ini luput darinya. Adapun Van Gaal yang berusia 71 tahun dan baru pulih dari kanker prostat awal tahun ini, berusaha memastikan agar tim Oranye melangkah lebih jauh sebelum dirinya berpisah dari panggung Piala Dunia.

Strategi pelatih veteran itu mungkin sebagian besar difokuskan untuk membendung Messi dan mengincar kelengahan Argentina. Belanda jelas ingin membalas dendam atas kekalahan semifinal mereka pada Piala Dunia 2014.

"Kami dapat mengejutkan tim-tim dengan rencana kami. Kami juga tim yang lebih baik saat itu dan Messi tidak banyak menguasai bola," kata Van Gaal.

Di mana pun Anda berada, apa pun yang Anda lakukan, ini akan menjadi hari Jumat yang tidak ingin Anda lewatkan.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada