Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Mantan Presiden Irlandia tuding Gereja Katolik 'benci perempuan'

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Mantan Presiden Irlandia, Mary McAleese, menuding Gereja Katolik Roma sebagai 'kerajaan misoginis' atau entitas yang membenci perempuan.

Pernyataan McAleese itu tidak terlepas dari peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh Kamis (08/03) kemarin.

Baca Juga:

"Gereja Katolik merupakan benteng pertahanan hebat terakhir kaum misoginis. Gereja Katolik adalah kerajaan misoginis," ujarnya.

McAleese menuturkan hal tersebut pada konferensi Voices of Faith yang digelar di Roma, Italia, yang menampilkan tokoh perempuan Katolik berpengaruh dari berbagai negara.

Melalui konferensi itu, McAleese dan peserta lainnya mendesak Vatikan memberikan peran lebih kepada perempuan dalam tata kelola dan pelayanan gereja.

Baca Juga:

Paus Fransiskus sebelumnya menolak menghadiri atau memimpin misa bagi para peserta konferensi tersebut.

Radio Vatikan dilaporkan menyensor liputan acara itu dengan alasan kesetaraan gender.

"Saat ini sangat sedikit posisi pimpinan di Gereja Katolik yang tersedia bagi perempuan," tutur McAleese.

Paus Fransiskus AFP
Paus Fransiskus menolak menghadiri konferensi Voices of Faith yang melibatkan sejumlah aktivis perempuan dari berbagai negara.

Para perempuan penganut Katolik, menurut McAleese, tidak memiliki sosok panutan di Vatikan. Ia berkata, kebijakan anti-aborsi dan penentang hubungan sesama jenis bukan visi yang cocok bagi Gereja Katolik di masa mendatang.

"Kami tidak ingin menjadi apa yang dideskripsikan Paus sebagai 'stroberi di atas kue'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Suara perempuan menggerakkan angin perubahan, jadi kami harus menyuarakan tuntutan ini," kata McAleese.

Paus Fransiskus menyebut istilah 'stroberi di atas kue' pada tahun 2014. Kala itu, di hadapan Komisi Teologi Vatikan dan Kongregasi untuk Doktrin Kepercayaan, ia mengungkap keinginannya agar perempuan menjabat posisi penting di Gereja Katolik.

Namun Paus menolak perempuan ditahbiskan menjadi imam.

Vatikan Getty Images
Paus Fransiskus mendorong keterlibatan perempuan dalam pelayanan dan tata kelola gereja, tapi bukan menjadi imam.

Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan perempuan Katolik memperingati Hari Perempuan Internasional dengan menggelar pertemuan di dalam Vatikan.

Namun peringatan pada tahun 2018 digelar di lokasi lain karena Vatikan tidak menyetujui permohonan mereka.

Pejabat senior di Vatikan disebut menolak keterlibatan beberapa aktivis perempuan asal Uganda yang mengkampanyekan hak kelompok homoseksual, antara lain Ssenfuka Joanita Warry dan Tina Beattie.

Kardinal asal Amerika Serikat kelahiran Irlandia, Kevin Farrel, menyebut Beattie dan rekan-rekannya tidak pantas ikut serta dalam konferensi itu.

Pertemuan tahunan itu pun akhirnya di gelar di kantor pusat ordo Jesuit, di seberang Vatikan.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada